5. Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski QRIS membawa dampak positif yang begitu besar, penerapannya tidak lepas dari berbagai tantangan.
Pertama, masih banyak pelaku UMKM yang memiliki literasi digital rendah. Mereka belum sepenuhnya memahami cara kerja QRIS, keamanan digital, maupun manfaat jangka panjang dari pencatatan transaksi digital.
Kedua, keterbatasan infrastruktur jaringan internet di daerah pedesaan juga menjadi hambatan serius. Beberapa wilayah belum memiliki koneksi stabil untuk mendukung transaksi digital secara real-time.
Ketiga, minimnya pendampingan dan pelatihan langsung membuat sebagian pelaku usaha enggan beralih ke sistem digital karena dianggap rumit.
Oleh karena itu, diperlukan peran aktif pemerintah, lembaga keuangan, dan komunitas edukatif dalam melakukan sosialisasi dan pendampingan. Program seperti QRIS Go Digital, QRIS Jelajah Budaya Indonesia, dan berbagai inisiatif edukasi oleh GenBI (Generasi Baru Indonesia) merupakan langkah nyata dalam memperluas pemahaman dan penerimaan QRIS di kalangan UMKM.
Mari dukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan bertransaksi menggunakan QRIS.
Ikuti edukasi dan informasi seputar ekonomi digital melalui @GenBIIndonesia dan jadilah bagian dari gerakan UMKM Go Digital!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI