Inilah yang menjadikan QRIS bukan hanya alat pembayaran, melainkan juga pintu masuk menuju inklusi keuangan nasional. Dengan semakin banyaknya UMKM yang terhubung secara digital, akses terhadap modal dan dukungan finansial akan semakin terbuka luas.
3. Dampak Ekonomi Makro dari Adopsi QRIS
Jika dilihat dari sudut pandang makroekonomi, meningkatnya penggunaan QRIS di sektor UMKM memberikan efek domino yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Transaksi nontunai melalui QRIS membantu mempercepat perputaran uang di masyarakat, meningkatkan transparansi ekonomi, serta memperkuat pengawasan sistem keuangan oleh regulator. Semua transaksi tercatat secara digital, sehingga pemerintah dan lembaga keuangan bisa memperoleh data ekonomi yang lebih akurat.
Lebih jauh, QRIS juga sejalan dengan upaya pemerintah membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Saat UMKM di seluruh pelosok negeri mulai mengadopsi teknologi ini, kontribusi sektor informal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun meningkat, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah merchant pengguna QRIS terus meningkat secara signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2019. Hingga kini, sudah jutaan pelaku usaha di seluruh Indonesia bergabung dalam ekosistem QRIS. Pertumbuhan tersebut membuktikan bahwa masyarakat semakin percaya dan nyaman menggunakan sistem pembayaran digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
4. Dampak Sosial: Meningkatkan Kepercayaan dan Citra UMKM
Selain memberikan manfaat ekonomi, penggunaan QRIS juga memberikan dampak sosial yang besar bagi pelaku UMKM.
UMKM yang menerapkan sistem pembayaran digital dinilai lebih modern, profesional, dan terpercaya di mata konsumen. Banyak pelanggan, terutama dari kalangan muda dan urban, kini lebih memilih bertransaksi secara digital. Hal ini tentu meningkatkan loyalitas pelanggan sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Lebih dari itu, QRIS juga mendorong perubahan mindset bisnis para pelaku usaha. Mereka menjadi lebih terbuka terhadap teknologi, lebih memahami pentingnya pencatatan keuangan digital, serta lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global.
Melalui QRIS, UMKM turut menjadi bagian dari gerakan Indonesia Cashless Society --- sebuah gerakan nasional menuju masyarakat tanpa uang tunai. Gerakan ini tidak hanya menekankan efisiensi, tetapi juga menumbuhkan budaya transparansi dan akuntabilitas dalam aktivitas ekonomi.