Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Emas Selamanya

25 Juni 2021   00:58 Diperbarui: 25 Juni 2021   00:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Membangun Masa Depan, www.pgg100indonesia.com

"Nah, gimana lu May, udah denger sendiri kan, sekarang terserah lu?" sahut bang Rudi sambil menuntun Maya ke arah kami.

Sedikit menunduk Maya pun menganggukkan kepalanya.

"Ok,Sekarang kita pulang ke rumah!" Lanjut bang Rudi meminta kami untuk segera berkemas meninggalkan hotel.

Sesampainya di rumah, Hengky langsung mengajak aku ke kamarnya, "Ton, gue percaya ame elu, gue tahu lu laki-laki yang baik dan sangat cocok buat ngejagain Maya. Dengan begini kita bukan orang lain lagi yang hanya sekedar sahabat, tapi saudara yang saling menjaga."

"Iya, aku juga senang dan siap jadi laki-laki yang baik buat Maya." Jawabku dengan tegas.

"Eh, ngomong-ngomong lu dah ada mas kawin buat nikahin maya." ucap Hengky.

"Ada, ini pemberian nyokap, waktu aku kabur dulu, kata nyokap ini akan menjadi sahabat terbaik, karena emas ini yang akan menjadi penolongmu di saat ada kesulitan." ucapku sambil mengeluarkan perhiasan emas dan beberapa emas batangan dari kantong tas.

"Ok, bang Rudi mau lu ama Maya nikahnya hari ini juga. Makanya, tadi lu langsung gue tarik ke kamar, Nyokap gue pasti setuju, semenjak bokap meninggal, semua urusan keluarga diserahin ke bang Rudi. Jadi, sekarang lu siap-siap aja, lu bakal dipanggil kalo penghulunya sudah datang."  ucap Hengky yang semakin membuat aku terbengong-bengong.

Setelah hampir 2 jam menunggu, Hengky pun segera membantu aku berbenah diri. Di ruang keluarga sudah banyak orang yang datang, hanya beberapa orang yang aku kenal, nyokapnya Hengky, bang Rudi dan Maya. Aku hanya bisa menganggukan kepala sambil mengucapkan salam kepada semua orang yang hadir.

Singkat waktu akhirnya aku dan Maya resmi menikah. meski semuanya berlangsung dengan cepat namun pernikahan kami disahkan oleh agama dan negara. Dan semenjak hari itu aku tinggal bersama Maya di rumah Hengky. Meski aku dan istriku berniat mandiri, tetap tidak diijinkan keluar dari rumah, dengan alasan istriku Maya adalah adik perempuan satu-satunya yang akan mereka jaga seumur hidup mereka, sesuai dengan janji mereka, kepada bokapnya Hengky, yang sekarang menjadi bapak mertuaku.

Selanjutnya, aku mulai ikut-ikutan berbisnis dengan bang Rudi, sambil mencoba peruntunganku di usaha kuliner, seperti ibu kandungku. Aku cukup bersyukur karena sering diminta ibu untuk membantu meracik berbagai resep istimewanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun