Babeh Opiq melihat fenomena menarik di sekolah: banyak siswa yang sangat akrab dengan gadget dan media sosial, namun sebagian besar masih berperan sebagai pengguna pasif. Melihat peluang ini, ia ingin mengubah kebiasaan konsumtif tersebut menjadi kegiatan produktif dan edukatif---yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam dunia e-commerce edukatif.
Dari pengamatan sehari-hari, potensi siswa SMA Negeri 3 Purwokerto sebenarnya sangat besar. Ada yang pandai membuat kerajinan tangan, ada yang jago membuat makanan ringan, dan ada pula yang terampil mendesain atau membuat karya seni digital. Namun, karya-karya tersebut sering kali berhenti hanya pada pameran sekolah atau tugas kelas, tanpa keberlanjutan. Padahal, jika diberi wadah dan sistem yang baik, karya tersebut bisa bernilai ekonomi dan menjadi pembelajaran bermakna bagi siswa.
Maka, Smagalapak hadir sebagai solusi kreatif dan edukatif. Dengan dukungan kepala sekolah, para guru, dan semangat siswa, platform ini dirancang bukan sekadar sebagai tempat transaksi jual beli, melainkan sebagai laboratorium digital kewirausahaan di mana siswa belajar langsung mengelola toko online, melakukan promosi, dan melayani pelanggan.
atau di link berikut : https://youtu.be/CqafMyg5Ues
.... masih bersambung dijilid berikutnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI