Mohon tunggu...
Azza Arromdlon
Azza Arromdlon Mohon Tunggu... Penulis - Serba Usil

Lelaki sederhana. Menyukai sejuta keusilan; usil membaca, usil menulis, mengusilimu. Pegiat di Majelis Tobung Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Nelayan

5 Maret 2021   19:16 Diperbarui: 5 Maret 2021   19:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Anak lelaki terduduk di bibir pantai.
Telah menjadi rutinitas baginya
Menikmati senja yang tenggelam
ditelan malam.

Sambil menyelisik nun yang jauh
Sesekali ia berteriak, Bapak!
Kemudian terdiam dengan bermacam
Perasaan dan rindu yang temaram.

Ia hanya mengingat,
Terakhir kali melihat tubuh bapaknya
Adalah saat pertama ia mengenal senja
dan bapaknya berpamitan berlayar.

Bayangan bapaknya mulai perlahan
Menghilang di telan senja di ingatan.
"Nak, Ayo pulang!" Seru Ibu.
Membuyarkan lamunan.
Bergegas ia berdiri dan berlari
Sesegera membenamkan diri
di pelukan Ibu.

Azza Arromdlon

TobungSastra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun