Yogyakarta, 15 Juni 2025 -- Suasana pagi di kawasan Stadion Mandala Krida Yogyakarta dipenuhi semangat hidup sehat. Sejak pukul 05.30 WIB, masyarakat dari berbagai kalangan mulai memadati area luar stadion untuk joging, senam, dan olahraga ringan lainnya. Cuaca cerah yang bersahabat menjadi pelengkap sempurna untuk memulai hari dengan penuh energi positif.
Stadion yang dikenal sebagai ikon olahraga di DIY ini tampak begitu hidup. Anak-anak muda, pelajar, mahasiswa, hingga orang tua, semua larut dalam aktivitas fisik yang menguatkan tubuh dan pikiran. Wajah-wajah ceria terlihat di antara langkah-langkah ringan para jogger. Aktivitas ini bukan sekadar olahraga, melainkan juga momen sosial dan sarana membangun kebiasaan positif: bangun pagi dan menyapa hari dengan semangat baru.
Beberapa komunitas joging dan senam bahkan terlihat berkumpul dengan seragam masing-masing. Ada yang melingkar untuk peregangan, ada pula yang berjalan santai sembari berbincang ringan. Penjual makanan sehat dan minuman isotonik di sekitar stadion pun turut meramaikan suasana, menjadikan Mandala Krida sebagai ruang publik yang sehat sekaligus hidup.
Salah satu peserta joging, Siti Aminah (19), mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, menyatakan bahwa kegiatan pagi seperti ini menjadi pelarian dari rutinitas akademik yang padat. "Kalau pagi-pagi bisa olahraga bareng teman, rasanya lebih segar. Bisa sekalian refreshing dan bikin mood jadi lebih bagus seharian," ujarnya.
Sementara itu, Bapak Riyanto (54), warga Gondokusuman yang rutin joging di Mandala Krida setiap hari Minggu, menyampaikan bahwa tradisi bangun pagi dan olahraga ini sudah menjadi gaya hidupnya. "Sudah puluhan tahun saya lari pagi di sini. Selain untuk kesehatan, ini juga jadi ajang silaturahmi. Banyak teman saya yang juga rutin datang. Kalau tidak gerak, badan bisa cepat lemas," katanya sambil tersenyum.
Kegiatan pagi hari ini juga menunjukkan betapa pentingnya ruang terbuka hijau dan fasilitas publik yang mendukung gaya hidup aktif masyarakat. Keberadaan Stadion Mandala Krida, yang dikelola dengan baik, menjadi bukti bahwa kota yang sehat dimulai dari masyarakat yang aktif dan lingkungan yang mendukung.
Namun, di balik antusiasme warga, masih ada beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian pemerintah setempat. Fasilitas kebersihan di area luar stadion seperti tempat sampah dan toilet umum masih kurang memadai untuk menampung jumlah pengunjung yang tinggi saat akhir pekan. Selain itu, penerangan di beberapa titik akses masuk stadion juga masih minim sehingga rawan bagi pengguna yang datang sangat pagi.
Bandingkan dengan stadion-stadion inklusif lainnya di kota besar seperti Surabaya dan Bandung, fasilitas jogging track dan ruang senam terbuka di Yogyakarta masih bisa ditingkatkan. Kota-kota lain sudah mulai menerapkan sistem peminjaman alat olahraga ringan gratis, hingga penggunaan aplikasi pencatat langkah berbasis komunitas yang bisa merangsang partisipasi lebih besar.
Pemerintah daerah diharapkan mampu melihat potensi besar dari kebiasaan baik masyarakat ini. Mendorong lebih banyak program "pagi sehat" melalui kerja sama lintas sektor -- seperti dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta komunitas-komunitas pemuda -- bisa menjadikan Jogja sebagai pelopor kota sehat berbasis partisipasi warganya.
Akhir pekan di Mandala Krida pagi ini membuktikan bahwa gaya hidup sehat bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Dan kebiasaan baik itu, selalu dimulai dari langkah kecil: bangun pagi, bergerak, dan tersenyum pada dunia.
Reporter: Unzila Aziza
Mahasiswi PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dokumentasi Lapangan: Stadion Mandala Krida, 15 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI