Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Cipir-Kelor-Onrust Tiga Pulau Indah, Seribu Kenangan Perjalanan Terjaga

7 Juni 2021   14:13 Diperbarui: 7 Juni 2021   22:46 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demi waktu setelah selesai tugasku jadi Oma,  sekarang waktunya jalan jalan keliling dunia (wiwiek A prasodjo) 

Sehingga sesak sekali,  sampai para pelaku kejahatan  atau pelaku pemberontakan ini tidak bisa duduk lagi. Semua berdiri. bisa dibayangkan betapa menyiksanya situasi mematikan itu.Maka banyak tawanan atau penghuni pulau yang mati muda,  karena lingkungannya tidak sehat,  dan secara psikis juga tidak bagus.

Di satu sudut ada makam yang disebut keramat ternyata setelah kami datangi itu adalah makam Kartosuwiryo,  tokoh pahlawan di masa perjuangan yang akhirnya jadi pemberontak di masa kemerdekaan lalu dieksekusi mati dan dimakamkan di sudut sepi Onrust.

Di dermaga Onrust cerita dulu dimulai sampai kini belum kunjung usai(Gurujiwa) 
Di dermaga Onrust cerita dulu dimulai sampai kini belum kunjung usai(Gurujiwa) 
Mata pengunjung sungguh dimanjakan,  dengan artefak masa lalu di pulau yang  bersih,  rapi dan terjaga ini. Bila kita merawat kenangan dengan baik,  bahkan selama hidup semua bisa  dihidupi oleh kenangan itu. Di Pulau ini terlihat warung yang menyajikan menu. Mie instan dan kelapa muda. Mereka juga melayani menu catering untuk makan besar rombongan dengan menu yang lumayan enak. Pemandu guide dan perahu semua terhidupi layak,  karena memelihara kenangan.

Puas berfoto dan keliling didampingi pemandu yang banyak menceritakan later belakang masa lalu Onrust yang hampir selalu punya posisi penting dan strategis di setiap masa kekuasaan, baik untuk kepentingan penjajah ataupun perniagaan,  dulu pulau ini juga dipergunakan sebagai pos pengumpul rempah rempah sebelum diangkut dengan kapal samudera ke bumi belahan eropa sana.

Sungguh hiruk pikuk kegiatan Onrust sangat jadi pembeda dengan pulau lain. Kini Onrust sepi, lebih kontemplatif dan meditatif.  Sungguh sunyi dan menenangkan. Daun jatuh saja,  telinga kita seperti bisa mendengarnya. Indah.

Setelah puas keliling pulau nyaris menghabiskan waktu satu jam. Ternyata ada pelancong yang keliling memakai sepeda,  berpakaian ala pesepeda, balap,  memakai helm. Rombongan ini juga main air. Dengan kano,  bermain di. Laut. Ternyata ada pilihan jalan-jalan yang lebih ekstrim,  bergaya dan penuh keringat. Keliling pulau -pulau sambil olahraga. Wow, sungguh melampaui imajinasi !.

Beres makan siang dengan lauk ikan bakar dan minum es juga kelapa muda. Tubuh mulai kembali terisi,  kembali berenerji. Makan ikan kembung didaratan dengan ikan segar di laut yang baru ditangkap  beda rasa di. lidah dan kenikmatannya. Anda tidak percaya ?.

Cobalah sesekali bertualang naik perahunkayu,  bersama teman terdekat,  mandi matahari dan menikmati masa lalu dalam sajian kekinian. Disaat lelah dan lapar,  lalu menikmati kesegaran ikan dalam tehnik. Bakar yang sempurna.

Selesai makan,  perahu kembali manuver ke arah Pulau Kelor,  memuaskan hati yang penasaran.berfoto berselfie adalah acara rutin. Di hamparan pasir  pulau secuil ini diijinkan untuk buka tenda. Maka semakin lengkaplah, kenyamanan menikmati kesejukan tiga pulau indah dari gugusan Kepulauan Seribu.

Seputih hatimu seputih hati pasir putih kelor nan suci (gurujiwa) 
Seputih hatimu seputih hati pasir putih kelor nan suci (gurujiwa) 
Puas menikmati dunia mungil di hamparan Pulau Kelor, rombongan Turis lokal yang bergaya backpeker-an ini,  peserta ada yang datang khusus dari Jogjakarta Dan Bali.

Tibalah kami,  di Pulau Cipir pulau teduh yang bangunan rumah sakit masa lalunya sudah rubuh ditelan waktu. Yang tertinggal meriam meriam kuno menghadap penjuru laut. Disana banyak warung tempat makan. Dan operator banana boat yang membuat siang menuju senja jadi Penuh atraksi bermain air laut yang seru.

Setelah puas main air tiba waktunya pulang,  kapal kayu "Cahaya Bahari" mengangkut kami kembali,  kali ini ruangan duduk dibawah lebih longgar Karena beberapa orang memutuskan duduk diatas  atap perahu memang seru, sambil menikmati angin laut dan matahari sore yang membagi sinarnya, menjadi bilah bilah kuning memukau mata.

Sore itu laut teduh,  permukaan airnya mandi cahaya emas.  Seperti cermin besar yang dijatuhkan bidadari. Kami pulang.
Kami pulang.
Tapi hati kami berjatuhan menjadi batu batu kecil indah yang jatuh di di tiga pulau indah itu
:Onrust,  CipIr dan  Kelor.
Bilapun dunia hanya selebar daun kelor,  aku rela, berbagi perahu. Berbagi perjalanan menyenangkan bersamamu. Bersama kalian. Keliling seribu pulau

Walau senja membawa matahari terbenam kapal kayu pelancong hati tak akan menepi terus melaut... (Mbah Kung Yono) 
Walau senja membawa matahari terbenam kapal kayu pelancong hati tak akan menepi terus melaut... (Mbah Kung Yono) 
lagi... .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun