Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dirgahayu 56 bagi Seorang Laki-Laki (RPD)

28 Maret 2021   16:42 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pxhere/Canon EOS 350D DIGITAL)

Ada laki laki tangguh
Yang hidup dengan belasan penyakit
Ditubuhnya
Tapi terus hidup dan berjiwa
56 tahun kalender habis dilalapnya

Tak terhitung selang infus
Kateter
Dan mesin pemutar darah
Menggiling darah kotornya
Jadi suci murni kembali
Layaknya bayi yang dilentingkan
Dari taman firdaus
Oleh bidadari cantik
Pilih tanding

Tak banyak penyimak
Laki laki itu telah menjadi guru bangsa ini
Melalui kesederhanaan sikap
Dan lautan ide pikirnya
Yang gila,
Tidak kemaruk  jabatan
Terus menjaga jarak
Dengan kekuasaan,
Mendukung namun tetap kritis

Ibarat daun sirih rapuh lemah
Tapi bisa membungkus pinang
Dan rempah penyegar mulut
Ada wewangian aromatik kejayaan
Masa lalu
Dalam kritik kritikmu
Yang langsung menghujam ulu hati
Pusat daya kekuasaan

Selamat ulang tahun Mas
Teruslah hidup
Berkarya
Dari ujung penamu
Dari ujung mata batinmu

Gugahlah bangsa pemberani ini
Kenapa mesti takut
Hanya akibat teror satu jenis penyakit
Virus global
Bisa jadi pengalamanmu melewati jutaan
Milyar rasa sakit
Dan terayun ayun
Di gerbang antara hidup dan mati
Bisa menjadi penerang nyali kami
Untuk terus bernafas
Dengan sadar lahir batin
Memapas segala teror
Virus pikiran
Yang menenggelamkan semangat hidup

Dirgahayu ke 56 Mas
Panjang umur
Sejahtera bahagia
Menyuluh api
Bangsa kita
Terus berjaya ke masa deoan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun