Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panggilan Rabuk Janji

4 Maret 2021   19:21 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Sukiyo dan Pakcoy tercintanya (istimewa) 

Bertemu

Setelah gemetar merindu

Dipanah waktu,

Sungguh sesuatu

Pada hijau pakcoy segar
Yang tumbuh di pralon abu abu
Cairan sirkulasi hidroponik,
 Ragu kita simpan
Jadi rabuk janji
Tak terucap
Tapi terjadi

Di kesegaran taman kota
Kita ketemu
Kembali
Menuai wangi aroma
Angin pematang sawah desa
Betapa mungkin
Kau tahan
Hasrat mudik
Bertani

Mengemburkan
Menyuburkan tanah alami
Tanpa listrik
Tanpa plastik
Betapa rindu pada bumi murni
Tanpa kosmetik jaman

Begitu panah tajam modernisasi
Melaju dipentang gendewa tehnologi
Ada rasa hilang
Dalam kerjapaan inti batin

Tetap berkelana jauh merambah rantau
Atau eling segera pulang
Ke sepetak bumi subur jati diri
Sebelum hutan beton ambisi meraja
Mencengkeram punah akar tunjang watak
asli petani alamiahmu

Tak kau dengar
Kampung sawah hijaumu
Memanggil ragamu
Mandi keringat bumi gembur subur?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun