Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kadang, Tak Ada yang Perlu Dirayakan

28 Januari 2021   22:38 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:46 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(tokosponeva.com) 

Malam tiba
Lesu
Lelah
Lunglai
Tak ada yang bisa dirayakan
Kelu
Berlalu

Saat selimut
Ditarik
Tertutup pula tirai
Gerak
Diam
Membisu
Larut
Dalam sisa waktu

Tak pernah
Ada yang tahu
Berapa banyak pasir sisa
Dari jam purba
Sangka
Bahwa kenikmatan
Identik
Dengan selamanya

Sementara ada
Hadir
Disini
Ketika waktu
Sejatinya buah kemenangan
Kecil
Akan sebuah hari berat
Akan target
Panah
Panah melesat
Bukan menancap
Di titik keinginan
Tapi busurnya justru melesat
Liar
Melebar.
Jauh tak ternamai

Ketika malam semakin
Malam
Dan tak ada kata selamat
Dan sanjungan hebat
Tidur
Adalah hadiah terpantas
Untuk
Mu

Tidur yang tuntas
Lunas
Bernilai
Setidaknya
Satu hari berlalu
Tanpa gerutu
Serapah
Sumpah

Selamat tidur
Jiwa yang lapang
Dada yang luas
Seluas luasnya
Rayakan
Segala kegagalan hari ini
Dengan memejamkan mata
Bersyukur
Menerima segala kegagalan
Sebagai kembang hari
Warna hati
Tulus
Tanpa penyesalan

Bukankah
Satu hari yang berlalu
Malu malu
Sungguh bonus
Tak terduga
Yang kau dapat
Bila kau cermat
Menghitung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun