Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Dari Kisah Nyata) Rahasia Ritual Embun Pemusnah Sakit Kutukan Tuhan (1)

15 Oktober 2020   07:38 Diperbarui: 16 Oktober 2020   14:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah tiga hari tiga malam Rumedjo menangisi Jejen, anak keempat dari istri sambungnya. Bapak yang kulitnya menghitam, efek obat Lambren, "bom nuklir" untuk derita Kusta. Meski menghanguskan tapi telah membuatnya sembuh.

Walau jari dan kakinya sudah terlanjur cacat, tidak ia sesali.,ketrampilan tangannya membenahi sol sepatu rusak, masih bisa mencukupi kebutuhan makan anak istrinya. 

Tapi ketika, kutukan Kusta belum berhenti pada ia dan istrinya. Masih menular pada anak laki - laki paling gesit dan ringan tangan membantu ibunya, berdagang lontong, gorengan, pepes dan timus bikinan istrinya. Membuat hati Rumedjo teriris.

Anak.yang paling berbakti, berdagang makanan asongan di bangsal perawatan kusta, disitu dirawat 666 penderita sekaligus .

Jejen kecil dari balita, SD- SMP setia mendampingi ibunya berdagang saat itu Jejen Sehat, kuat dan banyak gerak.

"Jejen anakku, Jejen kenapa kamu juga kena kusta Nak, Kaulah anak laki - laki yang bapak andalkan ", ceracau Laki - laki paruh baya itu, mukanya penuh air mata. 

Tidak sekedar menangis lagi, tapi sudah meraung histeris, di hati bapak delapan anak itu, Tuhan resmi meninggalkan keluarganya.

Rumedjo siap menderita penyakit yang nyaris disebut kutukan,  dia iklas. Tetapi  ketika satu anak tertular juga dan tidak.kunjung sembuh. Padahal sudah diobati dengan B 633 juga DDS, kuman Kusta tak kunjung pergi.

Nasib juga masa depan Jejen yang mendadak terpapar penyakit kusta juga membuat hatinya gundah.

Jejen baru lulus STM  tertular kusta, proses penularannya amat lambat, dari dia balita. Mebuat hati bapak ini pilu. Menangis, meraung tiada henti.

Kusta konon bukan kutukan, tetapi dia sudah tidak bisa berfikir. Hanya duduk di kursi, tangannya menelungkup di kasur anak laki - laki yang didalam hatinya, punya tempat khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun