***
Sudah seminggu ini, Ono tidak mau makan dan minum.Badannya kurus kering. Hanya sedikit yang bisa dia makan, puding, mangga, sedikiit bubur dan air putih saja. Mata Ono cekung, kurus. mungkin Ono sudah kehilangan berat badan 5-7 kilogram.
 Lantaran makin hari makin lemas, terpaksa Ayah meminta bantuan Bu Ina perawat tetangga rumah untuk memasang slang infus Ono. Barulah air muka anak lelaki kelas lima SD terlihat memerah dan semangat hidupnya ada lagi. Tidak lemas lagi.
Ayah senang dengan kemajuan positif kesehatan Ono. Apa saja yang diminta anak asuh semata wayang itu, pasti diberikan.
Segala macam mainan, terakhir.Ono minta radio. Ayah membelikan radio mini, berbentuk roket segitiga. Ono senang sekali. Loncat - loncat ia diatas ranjangnya, senang sekali, menerima kotak ajaib yang bisa menerima siaran stasiun radio.dari mana saja.
Sekarang siang malam, radio mini antik itu selalu berbunyi menghibur hati Ono, juga menghibur Ayah tunggalnya. Ibu angkatnya meninggal saat Ono masih balita, baru berumur tiga tahun, maka Ayah sangay sedih bila Ono sakit. Hanya Ono yang mengisi ruang sunyi hati Ayah.
Untunglah, berangsur Ono sehat dan nakal lagi.
"Kalau sudah cekatan begini, berarti besok bisa sekolah lagi, ya..", pinta Ayah sungguh - sungguh. Ono merengek.manja. dia menggelengkan kepala kuat - kuat. Ayah melotot galak, sambil berkacak pinggang. Ono menyerah. Mengangguk.
"Tapi Ono, masih lemas Ayah", rajuk Ono.
"memang kamu tidak.kangen sama teman - temanmu, bu Guru IPA mu siapa itu?", tanya Ayah mengernyitkan.dahi.
"Ha ha ha, mana bisa Ayah lupa.nama Ibu Imelda yang cantik itu. Dia belum punya suami Ayah..", goda Ono tangkas.