Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Perlukah Anak Dihipnotis Biar Baik? (Bagian 1)

23 Mei 2018   10:09 Diperbarui: 24 Mei 2018   00:16 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (drjenniferoke.com)

-------------------------------- Anak itu amanah, artinya anda hanya dipercaya oleh Allah ta'ala untuk merawat dan mendidik serta membesarkan anak, selebihya Allah telah cukupkan dan siapkan semuanya, aturannya udah jelas dalam kitab suci Al Qur'an dan Hadist.

Orang tua tugasnya mendidik dan membimbing, mengarahkan ia biar menjadi seperti apa, dengan mengenalkan bagaimana alur hidup, bagaimana bertumbuh dan menjadi dewasa.

JEMBATAN ITU KOMUNIKASI

Sekali lagi ini soal persepsi bahwa antara anak dan orang tua sebenarnya berada dalam dunia masing -- masing, anak berada dalam kerangka pikir anak atau dunianya anak, dunia bermain dan tertawa bahagia menikmati masanya.

Sementara orang tua berada dalam kerangka pikir dunia orang tua yang penuh dengan analisa dan perhitungan yang matang dimasa depan dan relatif serius. Sayangnya orang tua jaman sekarang, tidak hanya berinteraksi dan berurusan dengan karir, pekerjaan saja, tapi termasuk dengan dunia maya (Internet, sosial media dll ), sedikit banyak mempengaruhi pola pikir dan respon emosinya, sehingga waktu spesial yang harusnya cukup dengan anak justru tidak optimal.

Tentu ini bukan persoalan yang mudah di era sekarang, karena anak berada dalam dunianya dengan komunitasnya di dunia nyata maupun sosial media, orang tua juga demikian adanya, dan seringkali orang tua lupa kalau dunia orang tua dan anak beda, orang tua terlalu memaksakan anak berfikir dan memahami keinginan orang tua.

Dan si anak juga tidak tahu bagaimana masuk ke dunia orang tua, karena ia berada dalam rentan waktu pola pikir dunia anak, sehingga anak kadang menuntut orang tua untuk masuk dunia anak memahami dan mengerti apa keinginan si anak.

Hal ini menjadi kesenjangan dua dunia, antara dunia anak dan dunia orang tua yang mana letak utama kesenjangan itu adalah tidak adanya jembantan penghubung yang menghubungkan keduanya, dan jembatan itu adalah Komunikasi.

" Bagaimana komunikasi yang menghipnotis ?, bagaimana jembatan komunikasi yang efektif bisa menjadikan jembatan penghubung antara dunia anak dan orang tua ? " nantikan ulasan pada bagian ke dua yah, saya akan kupas apa memang perlu anak dihipnotis ?

Ok, semoga manfaat

Aziz Amin | Kompasianer Brebes
Trainer & Hypotherapist MPC School of Hypnotism
WA : 085742201850

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun