Mohon tunggu...
Azizatul Qoyyimah
Azizatul Qoyyimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Penikmat ilustrasi cerita lewat kata Bersama seduh kopi di pagi hari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kelam Masa Kecil Nawal El Saadawi

3 Oktober 2023   12:04 Diperbarui: 3 Oktober 2023   12:23 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Penerbit dan Percetakan Pustaka Pelajar

Akan tetapi mereka memang lebih memilih mati daripada harus menerima takdir sebejat itu. Salah satu ungkapan terkenal yang diserukan oleh kaum perempuan adalah "lebih baik mati daripada direndahkan". Salah satu bukti dari ungkapan tersebut adalah ketika Fatimah binti al-Khorshib hendak dilecehkan oleh Jamal Ibnu Badar, Fatimah lebih memilih untuk menjatuhkan dirinya dari tandu yang membawanya, sehingga ia mati di tempat dengan leher patah.


Munculnya sistem patriarkat, sistem paralel lainnya juga ikut berkembang. Seperti poligami, perseliran, serta hilangnya kedudukan yang dialami oleh perempuan membawa mereka turun ke dasar terendah masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem patriarkat
merupakan sistem yang kaku dan tidak manusiawi terhadap semua aspek kehidupan perempuan. Baik dalam segi aspek agama, sosial maupun seksual.

Pada hakikatnya penindasan terhadap perempuan bukan disebabkan oleh ideologi keagamaan, baik yang lahir dalam masyarakat Barat atau Timur. Akan tetapi berakar dari sistem kelas dan sistem patriarkat yang telah menguasai umat manusia, sejak perbudakan manusia berlangsung. 

Karena jika disadari, sejatinya secara mental perempuan tidak lebih rendah dari laki-laki sebagaimana yang diyakini oleh banyak orang. Penting kita ketahui bahwa sifat pasif yang melekat pada diri seorang perempuan bukanlah watak bawaan, melainkan karena beban dari masyarakat dan disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan sosial yang berlangsung dalam sejarah. 

Maka berangkat dari sejarah ini, perempuan memberikan banyak contoh akan perlawanan yang dilakukan oleh mereka, serta menunjukkan bagaimana kekuatan dan perjuangan mereka.

Masyarakat Arab pada masa jahiliyah merupakan gambaran persilangan sistem patriarkat dan matriarkat dimana laki-laki memiliki tangan bagian atas.

Namun aspek-aspek dari matriarkat itu, menjadi alasan untuk menjelaskan pentingnya peran seorang perempuan baik dalam masyarakat sebelum atau sesudah Islam. Dimana sosok perempuan akan menjadi pribadi yang kuat, mampu untuk berargumen dan memberi keyakinan terhadap orang lain, serta menunjukkan sikap positif mereka terhadap persoalan-persoalan kehidupan pribadi dan sosial. 

Juga banyak dari kalangan perempuan yang aktif di bidang produksi, komersial dan perdagangan. Oleh karena itu sejarah menunjukkan bahwa perempuan mulai mengeluarkan kekuatan pikirannya. 

Maka kemudian di akhir penulis menyimpulkan, bahwa salah satu cara untuk menghilangkan sistem patriarki adalah menjadikan perempuan merdeka. Akan tetapi kemerdekaan tidak akan diraih kecuali mereka bersatu dalam sebuah gerakan politik yang terorganisir dengan baik, cukup kuat, sadar dan dinamis untuk mewakili separoh anggota masyarakat. 

Alasan mengapa perempuan tidak mampu menyempurnakan kebebasannya, karena mereka gagal dan tidak bergabung dalam gerakan politik yang kuat. Bagian terpenting lainnya, adalah perlu menerapkan prinsip-prinsip keadilan yang merupakan hakikat ajaran Islam itu sendiri. 

Mereka benar-benar membutuhkan Islam untuk dimanfaatkan sebagai dinding dalam menghadapi gerakan-gerakan sosialis yang progresif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun