Mohon tunggu...
Azizah Azmi Khatamy
Azizah Azmi Khatamy Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S1 Akuntansi FE Unissula

Assalamualaikum!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran Sistem Informasi Akuntansi yang Kuat terhadap Survivenya Perusahaan di Masa Sulit

3 Juni 2020   00:00 Diperbarui: 2 Juni 2020   23:58 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

ABSTRAK

            Kondisi ekonomi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat fluktuatif. Kondisi ekonomi ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Banyaknya insiden yang terjadi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi suatu lingkungan perusahaan. Aspek yang paling mudah dijadikan tolak ukur yaitu pada aspek keuanagan. Insiden yang membawa dampak negatif bagi perusahaan dapat didefinisikan sebagai masa-masa sulit yang merupakan sebuah hal yang pasti dialami oleh perusahaan dan biasanya akan menimbulkan krisis keuangan. Krisis keuangan mengharuskan perusahaan mengambil tindakan tertentu dalam penyelesaiannya. Untuk mengambil tindakan yang diperlukan perlu diadakan analisis yang dalam hal ini bisa dibantu dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi. Dalam studi ini, akan dijelaskan bagaimana peran Sistem Informasi Akuntansi yang kuat dalam membantu perusahaan untuk bisa bertahan menghadapi masa-masa sulit.

Kata Kunci : krisis keuangan, sistem informasi akuntansi

1. Pendahuluan

            Kondisi ekonomi perusahaan merupakan hal yang fluktuatif atau dapat dibilang pergerakannya sangat cepat. Kondisi ekonomi suatu perusahaan ini bergerak dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi pergerakan kondisi ekonomi perusahaan ini seperti pendapatan perusahaan itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu perusahaan seperti kebijakan-kebijakan pemerintah, kegiatan politik, dan juga ada tidaknya pesaing. Kondisi ekonomi ini bisa bergerak naik dan juga bisa bergerak turun. Bergerak naik dalam artian positif yaitu kondisi ekonomi perusahaan membaik dan bergerak turun dalam artian negatif yaitu kondisi ekonomi perusahaan memburuk yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Banyaknya insiden yang terjadi yang bisa menyebabkan krisis keuangan perusahaan perlu di analisis dan dikelola dengan baik. Dengan adanya terjadinya krisis keuangan, mengharuskan para pelaku bisnis untuk mengambil langkah-langkah yang sekiranya diperlukan menyelesaikannya. Pengambilan langkah tertentu diperlukan adanya pertimbangan yang dalam hal ini bisa di dapatkan dengan mengelola informasi dengan efektif, salah satunya mengelola Sistem Informasi Akuntansi.

            Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menyajikan data-data yang bersifat data keuangan yang diperoleh dari berbagai departemen, yaitu departemen pemasaran, prdoduksi, keuangan dan masih banyak lagi yang selanjutnya data-data yang telah diperoleh dari departemen kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang diharapkan bisa membantu dalam hal pengambilan keputusan. Keakuratan informasi yang dihasilkan sangat diperlukan karena akan mempengaruhi pertimbangan pengambilan keputusan. Dalam hal ini Sistem Informasi Akuntansi memegang peran penting dalam membantu managemen mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan tujuan untuk menyelesaikan krisis keuangan di masa-masa sulit perusahaan.

            Dalam studi kali ini, pertama akan dibahas gambaran masa-masa sulit seperti apa  yang sering dihadapi oleh perusahaan yang biasanya menimbulkan krisis keuangan, kedua akan dibahas mengenai krisis keuangan itu sendiri, ketiga akan digambarkan seberapa besar peran Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang kuat dalam membantu perusahaan dapat bertahan menghadapi krisis keuangan yang di akibatkan oleh masa-masa sulit.

2. Masa-Masa Sulit yang Sering Dihadapi Perusahaan

            Sudah merupakan hal yang normal apabila suatu perusahaan mengalami masa-masa yang dianggap sulit. Standar suatu kondisi bisa dikatakan sebagai masa-masa sulit merupakan hal yang subjektif, bisa saja kondisi A bagi satu perusahaan merupakan keadaan normal, dan bagi perusahaan lainnya merupakan kondisi yang mengancam peusahaannya. Namun, tolak ukur suatu keadaan yang sering dianggap sebagai masa masa sulit yaitu biasanya dimana suatu kondisi bisa menyebabkan krisis keuangan. Seperti sekarang yang dapat kita saksikan bersama, sedang marak wabah covid-19 yang dampaknya sudah banyak dirasakan oleh banyak pihak. Besar sekali pengaruh adanya wabah ini terhadap kondisi ekonomi perusahaan. Tidak jarang kabar perusahaan yang mulai melakukan kebijakan phk bagi para pekerjanya dikarenakan tidak adanya pemasukan untuk menggaji karyawan. Dengan adanya wabah ini juga banyak mengakibatkan kerugian yang parah bagi pelaku pelaku usaha baik dari skala besar maupun kecil. Wabah covid ini baru merupakan salah satu masa sulit yang dialami perusahaan. Masih banyak masa-masa sulit lain yang dihadapi perusahaan, seperti contoh simpelnya adanya pesaing berat, adanya kebijakan pemerintah yang bertolak belakang dengan tujuan perusahaan, terjadinya kerugian yang disebabkan oleh satu dan lain hal, yang pastinya hal-hal yang disebutkan diatas memerlukan suatu tindak penyelesaian yang tepat.

3. Krisis Keuangan

            Krisis keuangan atau bisa juga disebut krisis financial adalah situasi dengan berbagai institusi atau aset keuangan kehilangan sebagian besar nilai mereka. Pada abad ke-19 dan ke-20, banyak krisis finansial berhubungan dengan kepanikan perbankan dan resesi. Situasi lain yang sering disebut sebagai krisis finansial adalah runtuhnya bursa efek dan krisis mata uang. Yang dimaksud dengan krisis finansial adalah jatuhnya harga-harga aset riil (terutama properti) dan non riil (terutama saham dan surat-surat berharga). Krisis keuangan merupakan mimpi buruk bagi setiap pelaku bisnis. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena faktor internal seperti manajemen arus kas yang buruk, atau faktor eksternal seperti melemahnya perekonomian, musibah seperti bencana alam atau penyakit, dan lain-lain.  Jika pengusaha tidak segera melakukan tindakan ketika krisis keuangan melanda, maka kondisi finansial bisnisnya akan semakin parah dan kemudian berakhir pada kebangkrutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun