Tantangan spirit mentari pagi, dihiasi oleh empat kebiasaan malang.
Semburat senja kali ini bernuansa sedih! Keindahan seolah ditutupi awan hitam yang bergelayut
Mencari jodoh dengan jejak yang jelas agar dapat hidup bersama
Lelahnya berusaha berjuang untuk kehidupan yang mumpuni dipenuhi jerih payah
Judul: Melangkah Tegar, Menempa DiriKo bisa ya? Dipikir gampang ya gampang..Saatnya bercucuran keringat dan darah tak perlu di seka..Tak perlu mengelu
Dia yang tak kan pernah sadar akan cinta yang tertanam ini
Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, perdamaian, dan HAM.
Lepaskan belenggu keraguan yang membungkam semangat dan gairahmu
Perjuangan hidup kadang menerpa ketidak pastian yang menjadikannya sia-sia
Perjuangan seorang perempuan termasuk ibu adalah perjuangan tentang kasih sayang dan kejujuran
Agung, Kenapa Kau Malas Sekali?Di pagi hari yang cerah mentari,Kau masih terbuai dalam mimpi indah.Suara ayam berkokok tak kau hiraukan
Saat kita mengalihkan niat lelah kita menjadi lillah, kita tidak hanya mencari kepuasan sementara, tapi juga kebahagiaan abadi.
Sia sia sudah penantianku akan dirimuDan kini saatnya aku melawan fikiran memaksa diriku mengikhlaskan mu, Menghilangkan benih-benih cinta dan
Tidak ada yang abadi,tidak ada yang selamanya.Semua akan berubah, silih berganti
Cinta memang tidak selamanya indah, cinta yang awalnya indah menjadi kebingungan dan kesia-sian.
Tegas pada jiwamu...Tanganmu...Jangan kau sia-sia kan...
Di kala kau menebar kebaikan, bunga-bunga kebahagiaan akan mekar di taman hati.
Tak ada yang peduli. Tak ada yang mengerti. Seperti kata-kata yang terombang-ambing di lautan kekosongan, hanya bergema dalam hampa
Kepada hujan yang turun membasahi bumiAku tak tahu aku harus bersedih maupun bahagia