Mohon tunggu...
Dr. M. Azhar Alwahid
Dr. M. Azhar Alwahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Universitas Ibn Khaldun Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Mikir Mau Jadi Guru, Inilah Berbagai Jenis Profesi Guru yang Perlu Diketahui

23 Mei 2019   17:40 Diperbarui: 30 Juni 2021   15:51 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai Jenis Profesi Guru yang Perlu Diketahui (unsplsh/green chameleon)

Gaji bulanan yang mereka terima dari sekolah tidak cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan, sedangkan tunjangan profesi yang mereka dapatkan dirapel pertiga bulanan dan bahkan molor sampai empat bulan bahkan sampai enam bulan. 

Untuk menutupi pengeluaran bulanan mereka harus berani berhutang dan ketika tunjangan profesi mereka terima uangnya habis untuk membayar hutang beberapa bulan ke belakang. 

Untuk melanjutkan hidup mereka kembali berhutang sampai tunjangan profesinya cair begitu seterusnya. Dari golongan ini banyak bermunculan anggota dewan dadakan ketika musim pemilu, dan yang beruntung bisa maju ke parlemen. Dari golongan ini juga banyak bermunculan intelektual muda yang berpendidikan tinggi bahkan sampai mendapat gelar Doktor. 

Kesempatan mendapatkan Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri terbaik juga berpihak kepada mereka karena mereka memiliki waktu mengajar yang pleksibel. Tapi biasanya setelah strata 2 dan 3 itu di lalui, mereka berpindah profesi menjadi dosen. 

Dari golongan ini juga muncul orang-orang yang sakit hati tapi berpikiran positif, setelah tidak puas dengan kepemimpinan yayasan yang tidak adil terhadap guru, mereka nekat mendirikan lembaga sekolah sendiri walaupun di awali dengan tempat yang sewa. Tapi berhak kegigihannya, bermunculan sekolah-sekolah baru yang lebih baik atau mungkin mengkloning sekolah sebelumnya yang melahirkan guru tidak sejahtera.

 5. Guru Honor Negeri dan Guru Honor Swasta kecil yang belum tersertifikasi

Golongan guru ini adalah golongan guru yang paling menderita, upah yang mereka dapatkan hanya kisaran dibawah satu juta rupiah. Honor mereka diambil dari dana bos dan dana sumbangan masyarakat. 

Bagi guru honor disekolah negeri mereka masih memiliki kesempatan untuk diangkat menjadi PNS melalui berbagai macam regulasi yang di buat pemerintah. Akan tetapi bagi guru honor di swasta yang di sebut dengan GTT (Guru Tidak tetap), nasib mereka sangat memprihatinkan ingin ikut sertifikasi terbentur dengan persyaratan yang cukup banyak. Sedangkan bertahan menjadi guru upah yang mereka terima tidak cukup untuk biaya selama satu bulan.  

Seandainya mereka bernasib baik bisa ikut sertifikasi dan naik pangkat menjadi Guru Swasta Kecil tersertifikasi dan mereka bisa memilih karir seperti pendahulu mereka dengan kuliah kembali kemudian berpindah profesi menjadi dosen, mencari peruntungan menjadi anggota dewan, atau membuat sekolah sendiri untuk memuaskan hati. 

Makanya selama kita menjadi guru honor apalagi honor swasta kita akan selalu menjadi "kodok goreng", yang selalu loncat sana loncat sini mencari tempat yang lebih adem.

Dari apa yang saya ceritain diatas masihkah ada  niatan anda untuk jadi guru, mau jadi guru yang mana, dan di mulai dari mana itu tergantung anda. Tapi saran saya jadi guru Ikhlas saja itu sudah cukup mengenai dimana tempat anda mengajar tidak menjadi masalah asal banyak bersyukur Insya Allah Tuhan YME akan mencukupi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun