Mohon tunggu...
Dr. M. Azhar Alwahid
Dr. M. Azhar Alwahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Universitas Ibn Khaldun Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Mikir Mau Jadi Guru, Inilah Berbagai Jenis Profesi Guru yang Perlu Diketahui

23 Mei 2019   17:40 Diperbarui: 30 Juni 2021   15:51 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai Jenis Profesi Guru yang Perlu Diketahui (unsplsh/green chameleon)

Sejak kecil memang saya bercita-cita ingin menjadi seorang guru, keinginan itu muncul karena terinspirasi dari guru mengaji saya waktu kecil yang selalu bercerita tentang kemuliaan seorang guru dihadapan Allah SWT. Semenjak itu ketika ditanya tentang cita-cita, saya selalu menjawab "guru". 

Dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi saya belajar di sekolah yang berada dibawah naungan Departemen Agama, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, sampai predikat sarjana yang saya embanpun Sarjana Agama dari Perguruan tinggi di bawah Departemen Agama. 

Ketika kuliah S1 saya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, Walaupun akhirnya saya tersertifikasi  mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Memang menjadi guru itu berkah walaupun hanya mengajar di sekolah Swasta kecil, Alhamdulillah saya bisa merasakan tunjangan sertifikasi guru dengan penyesuaian golongan (inpasing) III C. 

Dari uang tersebut saya sisihkan untuk melanjutkan kuliah S2 dan S3, Alhamdulillah pula karena mengajar di sekolah Swasta kecil yang waktunya sangat pleksibel, saya bisa kuliah di perguruan tinggi Negeri kelas reguler, sehingga biaya yang saya keluarkan tidak terlalu besar seperti  halnya kelas karyawan. 

Alhamdulillah saya telah menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari pengalaman saya ini, bagi anda yang ingin menjadi guru alangkah baiknya membaca tulisan saya ini sebagai bahan pertimbangan. Mudah-mudahan tulisan ini menjadi pertimbangan anda dalam memilih guru sebagai profesi yang mulia. Berikut ini penjelasannya:

Guru ASN PNS


Guru ASN PNS sekarang ini adalah golongan guru yang paling sejahtera dan banyak mendapatkan fasilitas dari negara. Kalau anda mau jadi Guru golongan ini, anda harus menyiapkan diri untuk ikut tes CPNS yang syararatnya bejibun. Kalau dahulu jaman orang tua saya, anda perlu nyiapin puluhan juta buat meloloskan diri dari tes, agar dapet Nomor Induk Pegawai dari BKN.

Tapi tidak semua juga diterima, karena kalau salah orang yang membawa juga cita-cita anda buat jadi PNS tidak akan tercapai. Tapi sejak jamannya Bapak Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) banyak CPNS yang masuk murni melalui tes, dan bahkan banyak yang beruntung diangkat jadi PNS lewat Guru Bantu dan Guru kontrak atau guru Honor yang masuk K1 dan K2. 

Tapi sampai sekarang ini juga banyak k2 yang belum diangkat. Kisaran gaji PNS dengan golongan tiga ini sekitar tujuh juta sampai 12 jt perbulan berikut gaji pokok, tunjangan profesi dan tunjangan daerah. cukup menggiurkan bukan. Kalau karir anda bagus anda bisa jadi kepala sekolah sekurang-kurangnya jadi pengawas sekolah. tapi kalau anda beruntung, bisa pindah dari fungsional ke struktural agar bisa jadi kepala Dinas.

 2. Guru ASN PPPK (Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja)

Penerimaan Jenis guru ini baru dilaksanakan oleh pemerintah di tahun 2019 ini. Salah satu tujuannya untuk mengakomodir guru honor k2 yang sampai saat ini belum diangkat jadi PNS. Tapi buat anda yang tidak masuk kategori k2 jangan khawatir tidak bisa daftar. 

Nanti akan ada penerimaan PPPK untuk umum dan uniknya penerimaan ASN PPPK ini mengenai usia cukup longgar, anda bisa daftar sampai usia 59 tahun walaupun hanya satu tahun sebelum masa pensiun. Jadi sebelum jadi ASN anda bisa bekerja yang lainnya nanti kalau sudah bosan bekerja yang lain anda bisa mencari peruntungan bekerja menjadi ASN. 

Gaji pegawai ASN PPPK ini juga cukup menggiurkan, gajinya sama dengan PNS biasa hanya tidak dapet pensiun seperti PNS biasa, tapi tenang dulu pemerintah akan mengusahakan bekerjasama dengan lembaga penjamin pensiun asal kan pegawai PPPK nya mau dipotong gaji setiap bulannya. Akhirnya PPPK juga menerima pensiun sesuai masa kerjanya.

 3. Guru Swasta Besar Tersertifikasi

Jenis guru ini juga menjadi sasaran bagi pelamar guru, tapi di tiap kabupaten sekolah jenis ini juga sedikit jumlahnya sehingga kalau anda mau daftar harus bersaing dengan pendaftar lain yang lebih pengalaman. Gaji di sekolah ini mengikuti gaji UMP atau Upah Minimum Propinsi. Dan bahkan ada beberapa sekolah yang memberikan tarif gaji lebih dari PNS. 

Selain itu anda juga bisa mendapat tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok PNS. Apalagi kalau anda dapat jabatan kepala sekolah tunjangan jabatanya bisa di atas sepuluh jutaan perbulan. Wajarlah sekolah ini dapat menggaji guru dan kepala sekolah lebih tinggi karena  yang masuk sekolah ini juga kebanyakan anak pengusaha dan  pejabat, jadi mereka siap merogoh kantong mereka untuk biaya masuk puluhan juta dan bayaran tiap bulan yang jumlahnya jutaan. 

Rata-rata pemilik sekolah ini tajir, bayangkan kalau murid mereka ratusan siswa bahkan ribuan dengan SPP diatas enam juta, berapa sisa uang operasional bulanan yang masuk rekening yayasan. Di tambah lagi dengan uang kegiatan dan bangunan yang mencapai puluhan juta wow pantastis. 

Tapi bekerja di sekolahnya orang kaya cukup ketat, selain perlu disiplin yang tinggi, persaingan antar guru juga sangat tinggi. Dan bahkan anda harus siap menghadapi siswa yang sok kaya dengan berganti-ganti kendaraan sedangkan anda cuma pakai sepeda motor hasil kredit.

4. Guru Swasta kecil Tersertifikasi

Guru disekolah ini adalah jenis guru yang ikhlas dan menerima berapa pun upah yang diberikan sekolah. mereka banyak bersyukur ketika di gaji di bawah UMR. 

Dan mereka akan lebih bersyukur lagi ketika terpanggil sebagai guru yang  berhak mengikuti PLPG (Pendidikan Latihan Profesi Guru), selanjutnya mereka dipanggil dengan sebutan guru profesional dan mendapat satu kali gaji pokok PNS sesuai dengan golongan yang diberikan oleh pemerintah melalu proses inpasing. 

Guru jenis ini termasuk guru yang paling kreatif, selain mengajar untuk menutupi tambahan penghasilan mereka banyak melakukan kegiatan usaha tambahan. Misalnya mebuat lembaga les, membuka warung kelontong, usaha kontarakan dan bahkan ada yang menjadi ojek online. 

Gaji bulanan yang mereka terima dari sekolah tidak cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan, sedangkan tunjangan profesi yang mereka dapatkan dirapel pertiga bulanan dan bahkan molor sampai empat bulan bahkan sampai enam bulan. 

Untuk menutupi pengeluaran bulanan mereka harus berani berhutang dan ketika tunjangan profesi mereka terima uangnya habis untuk membayar hutang beberapa bulan ke belakang. 

Untuk melanjutkan hidup mereka kembali berhutang sampai tunjangan profesinya cair begitu seterusnya. Dari golongan ini banyak bermunculan anggota dewan dadakan ketika musim pemilu, dan yang beruntung bisa maju ke parlemen. Dari golongan ini juga banyak bermunculan intelektual muda yang berpendidikan tinggi bahkan sampai mendapat gelar Doktor. 

Kesempatan mendapatkan Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri terbaik juga berpihak kepada mereka karena mereka memiliki waktu mengajar yang pleksibel. Tapi biasanya setelah strata 2 dan 3 itu di lalui, mereka berpindah profesi menjadi dosen. 

Dari golongan ini juga muncul orang-orang yang sakit hati tapi berpikiran positif, setelah tidak puas dengan kepemimpinan yayasan yang tidak adil terhadap guru, mereka nekat mendirikan lembaga sekolah sendiri walaupun di awali dengan tempat yang sewa. Tapi berhak kegigihannya, bermunculan sekolah-sekolah baru yang lebih baik atau mungkin mengkloning sekolah sebelumnya yang melahirkan guru tidak sejahtera.

 5. Guru Honor Negeri dan Guru Honor Swasta kecil yang belum tersertifikasi

Golongan guru ini adalah golongan guru yang paling menderita, upah yang mereka dapatkan hanya kisaran dibawah satu juta rupiah. Honor mereka diambil dari dana bos dan dana sumbangan masyarakat. 

Bagi guru honor disekolah negeri mereka masih memiliki kesempatan untuk diangkat menjadi PNS melalui berbagai macam regulasi yang di buat pemerintah. Akan tetapi bagi guru honor di swasta yang di sebut dengan GTT (Guru Tidak tetap), nasib mereka sangat memprihatinkan ingin ikut sertifikasi terbentur dengan persyaratan yang cukup banyak. Sedangkan bertahan menjadi guru upah yang mereka terima tidak cukup untuk biaya selama satu bulan.  

Seandainya mereka bernasib baik bisa ikut sertifikasi dan naik pangkat menjadi Guru Swasta Kecil tersertifikasi dan mereka bisa memilih karir seperti pendahulu mereka dengan kuliah kembali kemudian berpindah profesi menjadi dosen, mencari peruntungan menjadi anggota dewan, atau membuat sekolah sendiri untuk memuaskan hati. 

Makanya selama kita menjadi guru honor apalagi honor swasta kita akan selalu menjadi "kodok goreng", yang selalu loncat sana loncat sini mencari tempat yang lebih adem.

Dari apa yang saya ceritain diatas masihkah ada  niatan anda untuk jadi guru, mau jadi guru yang mana, dan di mulai dari mana itu tergantung anda. Tapi saran saya jadi guru Ikhlas saja itu sudah cukup mengenai dimana tempat anda mengajar tidak menjadi masalah asal banyak bersyukur Insya Allah Tuhan YME akan mencukupi kita. 

Kalau tidak ada orang yang berkeinginan menjadi guru apalagi guru honor siapa nanti yang akan mendidik generasi kita kedepan, siapa nanti yang akan mengajarkan anak-anak kita keikhlasan dan kesabaran, kalau gurunya tidak pernah merasakan bagaimana pahitnya berbuat sabar dan akan manis ketika kesabaran itu dibalut dengan keikhlasan. 

Kita bisa belajar dari mereka yang sukses bukan hanya didunia tapi juga di akhirat. saya mengagumi seorang guru, kebetulan beliau guru saya sendiri,  yang suksesnya ketika sudah pensiun dari guru honor. 

Allah membalas doa-doa nya melalui anak-anak mereka yang lebih sukses dari ayahnya. Kehidupan masa tuanya juga tidak berbeda dengan para pensiunan PNS para tetangganya. Sungguh indah dunia ini jika kita pandai bersyukur atas apa yang telah Allah anugerahkan untuk kita Waalohua'lamu Bisowaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun