Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ampuni Kami, Ibu Samodra, Bapak Angkasa, Anak-anakmu yang Durhaka

30 Agustus 2023   12:40 Diperbarui: 30 Agustus 2023   13:22 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mulai kentut hingga asap tebal kami tebar

Dari mulai busa sabun mandi plastik bekas itu dan ini, hingga caci maki

Kami larung

Begitu pula aku sendiri

Berteriak di pinggir kapal yang merapat pada suatu pulau pada suatu akhir pekan


Berteriak dan melarung sampah-sampahku yang ku hasilkan dari diri sendiri 

pada perutmu

Kularung dan kutebar sampahku sendiri

Aku merengek bagai bayi

Meronta bagai papa

Tentang masa lalu yang begitu hina

Tentang masa depan yang entah bagaimana

Tentang hutang yang belum terbayar

Tentang popok dan susu formula

Tentang bensin, listrik, air bersih

Tentang bisikan-bisikan tetangga

Tentang baliho-baliho yang bertebar di pinggir jalan 

Tentang janji dan buai manis calon penguasa

Tentang hukuman mati yang bisa diganti dengan enaknya

Tentang guru gila, murid tak tahu diri

Tentang mertua yang suka mencerca

Tentang orangtua yang sering mencela

Tentang saudara yang selalu iri dengan kebahagiaan saudaranya

Tentang hidup di kotaku yang sudah begini peliknya

Tentang peluncuran pesawat luar angkasa negeri tetangga

Atau masih banyak sampah-sampah yang ku hasilkan setiap harinya 

Untuk kau dengarkan

Maka aku ingin meminta ribuan maaf  meminta ribuan ampun

Maafkan jika kau hanya jadi tempat manusia membuang segala macam sampahnya sendiri

Maafkan jika aku membuang sampahku

Dalam perutmu

Bukan manusia namanya

Jika tidak menghasilkan sampah bagi semesta

Apa benar begitu? Ibu Samodra? Bapak Angkasa? 

Ampunilah kami, anak-anakmu yang durhaka

Pulau Bulat, 27 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun