Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekalahanku

27 April 2021   14:46 Diperbarui: 27 April 2021   15:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku begitu membenci sebuah perpisahan di ujung hari, ketika surya dipaksa oleh tangan-tangan kelam turun dari singgasananya. Cahaya terangnya memudar perlahan di ufuk barat. Kata orang barangkali kita butuh istirahat
Namun aku benci harus beranjak
Ingin legam kulitku dibakar surya, mandi peluh di seluruh tubuh
begitu gandrung aku pada panas yang terik mendera

Namun bisikan-bisikan senja seperti biasa merajam-rajam hati, mengajakku untuk bergegas pulang
Sementara aku benci malam dan ranjang. Juga bau kekalahan
Tak sudi mesti cuci muka, rebah dan memejamkan mata
Aku masih ingin menari di bawah sinar surya

Kuletakkan lelah dalam saku celana, kemudian berjalanlah aku ini petang, membawa ke rumah sebuah penyesalan: andai ini hari dapat diulang

April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun