Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1

11 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:03 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1. | Gramedia via Mojokstore

            Permusuhan itu mulai datag sejak malam pertama, kala Nuraeni telah teronggok di tempat tidur kelelahan,... Komar yang keburu nafsu mengajaknya telanjang dan bercinta, tapi Nuraeni hanya menggeram... tanpa banyak tanya, Komar melucuti pakaiannya sendiri.. lalu mendorong tubuh istrinya agar bangun... Komar segera menerjang dan jatuh di atasnya, mereka bercinta tanpa kata-kata... (Hlm. 110-111)

          Masa-masa bercinta selalu merupakan masa yang sulit bagi mereka, sebab Nuraeni selalu menampakkan keengganan tertentu, dan Komar hampir selalu memaksanya.....dan kerap kali itu hampir serupa pemerkosaan bengis....untuk menanggulangi keengganan Nuraeni yang makin menjadi-jadi, Komar mesti memukulnya... menampar pipinya bukanlah hal yang jarang... (Hlm. 111-112)

          Ritual itu datang lagi, dengan tamparan keji dan pukulan gayung tempurung kelapa (hlm. 112-113)

          Sepanjang hidupnya, ia telah sering melihat Komar memukul Nuraeni di depan matanya sendiri, menghajarnya hingga babak belur. Margio terlampau kecil untuk melerai, dan ia sering dapat bagiannya pula.... Nuraeni meringkuk di pojok rumah dengan Komar berdiri di depannya, tangan menggenggam rotan peggebuk kasur. Komar selalu punya alasan apa pun untuk mengayunkannya.

          Kadang-kadang itu dilakukannya pula di depan orang, hingga Nuraeni mesti berlari mengelilingi rumah dan Komar mengejarnya...(Hlm. 115)

          Margio akan memungutinya dan Komar memburunya, menyeretnya di kaki hingga si bocah terkapar menggerus tanah, diangkat dan dilemparkan ke dalam rumah membentur betis kursi. Bocah itu akan meringis, dan Komar akan datang lagi t1ak terpuaskan, mencengkeram rambutnya dan membantingnya ke tiang kayu, sekali waktu membuat dahinya mengucur darah tapi tak sekalipun menghentikan lakunya. (Hlm. 116)

          Mereka menjalani hari-hari yang murung, dan saat yang damai hanyalah ketika Komar pergi dengan sepedanya ke kios cukur di pasar hingga waktu pulang datang. (117)

         

            Beberapa kutipan di atas, dapat ditarik benang merah, bahwa perasaan amarah dan kebencian yang dirasakan oleh Margio pada ayahnya, adalah hasil dari perlakuan-perlakuan kekerasan ayahnya pada anggota keluarga lainnya di dalam rumah mereka, ketidakbahagiaan dalam rumah tangga sedari kecil yang ia rasakan dan saksikan adalah pembentuk kepribadian Margio pada saat dewasa.

Menurut psikoanalisis freud oleh Jess Feist dan Gregory J. Feist (2014), wilayah tak sadar adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dri jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls, dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalam-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah tak sadar.

Tekanan-tekanan tersebutlah yang kemudian mendorong ego Margio melakukan perlindungan dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan diri sedemikian rupa karena tidak terpenuhi id yang merindukan cinta dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun