Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang bapak satu anak. Mahasiswa prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1

11 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:03 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1. | Gramedia via Mojokstore

             Data 01:

          Pembunuhan itu, sebagaimana kemudian diyakini semua orang terjadi pukul empat sepuluh menit, sebab sepuluh menit sebelumnya Margio masih bersama beberapa kawan dan sepuluh menit setelahnya, ia telah bersama mereka pula, dalam keadaannya yang mengejutkan. Mereka bergerombol di lapangan bola, melihat beberapa orang totoan merpati, hiruk pikuk oleh teriakan dan desing peluit di ekor para burung..........Margio ada di sana, berbaring di rumput melihat bintik-bintik kecil hitam dan cokelat di angkasa..........Tiba-tiba Margio berkata pada Agung Yuda, begundal desa kawan mainnya, "Aku ada pikiran memalukan."....(Hlm. 24)

          ......Ia tak menjelaskan apa pikiran memalukan itu dan malahan mengajak Agung Yuda ke warung minum Agus Sofyan.... ia dan agung Yuda berbagi sebotol bir........ dan sementara bir berbuih, ia berkata lagi.

          ...."Aku takut kali ini sungguh-sungguh kubunuh seseorang (Hlm.25)

Baca juga: Memahami Pemikiran Sang Prince Claus Awards, Eka Kurniawan dalam Novel "Lelaki Harimau"

          Pada data 01, dinarasikan peristiwa sepuluh menit sebelum pembunuhan Anwar Sadat terjadi, dan Margio sedang ada pada lapangan bola bersama teman-temannya menonton totoan merpati dan kemudian Margio mengutarakan pikirannya pada Agung Yuda yang dianggapnya memalukan. Kemudian ia mengajak seorang kawan yang bernama Agung Yuda untuk minum di warung milik agus Sofyan dan menyatakan pikiran memalukan itu di sana.

          Pada dasarnya dalam psikoanalisis, pikiran untuk membunuh seseorang itu ada pada peran wilayah id yang memiliki desakan impuls insting destruktif yang bersifat agresif. Namun pada prinsipnya, dari kutipan Margio di atas bahwa, secara tidak sadar ia berkata bahwa itu adalah pikiran memalukan, artinya tanpa sadar, superegonya sedikit timbul bekerja dan mendorong ego untuk berkata bahwa hal itu adalah hal yang tidak baik atau amoral. Dan perasaan takutnya membunuh seseorang adalah ego yang terdesak antara tekanan id dan superegonya

Superego dalam teori psikoanalisis Freud menurut Jess Feist dan Gregory J. Feist (2014) mewakili aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian serta dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralistis dan idealis yang berbeda dengan prinsip kesenangan id dan prinsip realitas ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego, ia tak memiliki sumber energi sendiri. Superego yang berkembang dengan baik berperan dalam mengendalikan dorongan-dorongan seksual dan agresif melalui proses represi. Superego memerintahkan ego untk melakukan represi tersebut, dan mengawasi dengan ketat serta menilai tindakan dan niat dari ego. Rasa bersalah muncul, akibat pada saat ego bertindak atau berniat untuk bertindak bertentangan dengan standar moral superego. Perasaan inferior muncul ketika ego tidak bisa memenuhi standar kesempurnaan yang ditetapkan superego. Jadi, rasa bersalah adalah fungsi dari suara hati sementara perasaan inferior berakar pada ego ideal.

Selanjutnya akan diuraikan narasi pada data 02, bagaimana wilayah id Margio berperan untuk mendorong ego saat  membunuh Anwar Sadat. Narasi berikut ini akan mendeskripsikan pikiran-pikiran margio :

         

          Data 02:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun