Mohon tunggu...
Ayu Pinatih
Ayu Pinatih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatanku sebagai Bunda

21 Desember 2017   14:56 Diperbarui: 21 Desember 2017   15:01 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karena bisa melahirkan putra dan putri yang menjadi penerus bangsa ini

Meski lika liku kami lalui sebagai seorang ibu

Pahit, manis, getir dan indahnya kehidupan ini sudah kami rasakan

Kelam atau terang masa yang kami lewati tidak menggoyahkan kami menjadi ibu

Aku tidak membutuhkan kata kata manis pujian yang di share lewat medsos..tetapi ketika berhadapan kalian sebagai anak membentak bentak

Kami juga tidak membutuhkan rayuan gombal dari para suami hanya pada saat tgl 22

Tetapi ketika hari hari biasa perlakuan kalian membuat hati ini menangis

Kami wanita yang menjadi bunda mungkin rapuh

Tetapi kami menjadi bunda lebih kuat dari baja ketika keluarganya terusik

Suamiku, putraku dan putriku

Pahamilah tanggal 22 hanya sebuah tanggal hanya untuk mengingat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun