Pembelajaran jarak jauh atau daring pada saat ini merupakan hal yang sering dilakukan hingga menurut wearesocial.com di Indonesia ratarata pemakaian gadget sekitar 3 jam perharinya dan utamanya untuk mencari suatu informasi, dengan memanfaatkan teknologi meskipun adanya peraturan dirumah saja tetapi pembelajaran dapat terus berlangsung dan dilakukan dengan berbagai cara.
Namun dengan adanya peraturan dirumah saja untuk mengurangi menularnya virus Covid-19 ini membuat orang-orang mulai jenuh dalam melakukan aktivitas karena terbatasnya ruang yang dapat digunakan. Berbagai bidang pekerjaan di Indonesia pun terdampak karena adanya pandemi Covid-19 ini termasuk bidang pendidikan, guru maupun siswa memiliki kendalanya masing-masing.
 Menurunnya motivasi siswa karena kegiatan pembelajaran dilakukan dirumah atau daring ini menjadikan tingginya angka putus sekolah pada masa pandemi Covid-19 ini meninggi menurut KPAI pada artikel kompas.com menyebutkan bahwa hampir 75% siswa yang berada di jenjang SMA sederajat putus sekolah dan salah satunya dikarenakan menurunnya motivasi siswa dalam belajar. Dengan adanya KKN Tematik didalam bidang pendidikan maka dibuatkan solusi untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 ini.
Menurunnya motivasi siswa bisa disebabkan oleh berbagai faktor misalnya faktor lingkungan yang kurang mendukung, koneksi internet yang buruk, ataupun persiapan dalam menghadapi pembelajaran daring misalnya menyiapkan seragam yang rapi dan sesuai, karena dari hal kecil tersebut dapat meningkatkan semangat dalam pembelajaran.
Kerapian dalam berpakaian ini merupakan hal kecil yang jarang diperhatikan oleh siswa dalam pembelajaran daring karena biasanya jika melakukan tatap muka virtual melalui zoom atau google meet siswa kurang mementingkan penampilan padahal dengan menjaga penampilan selama pembelajaran daring ini dapat meningkatkan kenyamanan siswa dalam belajar juga agar siswa merasa seperti sedang berada di kelas seperti biasa, pada kurikulum 2013 kerapian dimasukan dalam nilai afektif siswa, juga dengan kerapian ini dapat meningkatkan kepercayaan siswa dalam pembelajaran maka siswa yang percaya diri akan lebih aktif dan mendapatkan nilai yang baik dari guru yang sedang mengajar. Percaya diri yang timbul dari kerapian ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh siswa dalam pembelajaran daring agar siswa tidak merasa cepat jenuh pada saat melakukan tatap muka virtual dengan gurunya.
 Dalam survei yang saya lakukan mengenai keluhan, kerapian, dan tanggung jawab selama pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 yang disebarkan melalui google form di MAN 1 Kota Bandung dengan siswa kelas XII IPS D saya menemukan jawaban bahwa 60% siswa merasa lebih produktif apabila memakai seragam lengkap dan rapi tetapi hampir semua menjawab bahwa mereka hanya kadang-kadang saja memakai seragam lengkap dan rapi dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut :
- Bangun terlambat dan belum sempat mandi
- Seragam yang akan dipakai belum dipersiapkan
- Memakai jika disuruh guru tertentu saja
- Banyaknya kegiatan dirumah yang dilakukan bersamaan pada saat pembelajaran
- Malas untuk mencuci baju seragam setelah pemakaian
Kendala tersebut bisa diubah dari pola hidup siswa tersebut, untuk meningkatkan motivasi dibutuhkan lingkungan yang mendukung, persiapan siswa yang cukup, pembagian waktu antara kegiatan rumah dan sekolah, juga peraturan yang jelas dalam pembelajaran contohnya dalam pembelajaran fiqih dibuatnya kontrak belajar dengan membuat video dan diupload di google classroom yang memiliki 7 point dan salah satunya mewajibkan siswa untuk memakai seragam.
 Maka kerapihan bukan saja hanya meningkatkan percaya diri tetapi juga produktifitas siswa dalam pembelajaran daring dan meningkatkan motivasi pembelajaran siswa. Maka dari itu penulis berharap agar siswa tetap menjaga semangat dalam pembelajaran daring dan juga berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan.
Oleh :
Kelompok 49
Nama : Ayu Muldy Chintya Sutardi