Mohon tunggu...
St Nurwahyu
St Nurwahyu Mohon Tunggu... Penulis - Ayu Khawlah

Islam Rahmatan Lil 'alamin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korban Begal Jadi Tersangka, Potret Buram Sistem Kapitalis Sekuler

18 Mei 2022   13:39 Diperbarui: 18 Mei 2022   13:44 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara etimologis, vigilantisme berasal dari bahasa Spanyol "vigilante" yang berarti 'pengawas atau pengawal'. Vigilantisme adalah gerakan main hakim sendiri---termasuk intimidasi dan cara-cara kekerasan---oleh warga sipil, baik individu atau kelompok tertentu. Hal ini akibat ketakpuasan masyarakat terhadap penegakan hukum yang dipandang tidak adil, diskriminatif, dan tajam ke atas tumpul ke bawah.

Sebetulnya, kekecewaan terhadap hukum dan peradilan niscaya terjadi karena sistem sanksi produk sistem demokrasi kapitalisme (berasal dari akal manusia) tidak tegas, tidak menimbulkan efek jera, dan justru membuka peluang kegaduhan lainnya. Jadi, hukum sekuler kapitalisme memang bukanlah solusi tuntas untuk memberantas kejahatan yang marak terjadi di masyarakat.

Inilah potret buram hukum yang dihasilkan dari buah pikir manusia, hingga bisa menetapkan sebuah kebijakan hukum yang tak masuk akal. Korban kejahatan yang seharusnya mendapatkan perlindungan malah ditetapkan menjadi tersangka, ibarat jatuh tertimpa tangga pula.

Padahal dalam Islam membela diri ketika mempertahankan harta itu wajib. Bahkan ketika dalam proses pembelaan itu dia terbunuh maka dia termasuk mati syahid.

Adapun jika ia membela diri dan ia berhasil membunuh tukang begal tersebut, maka tukang begal itu yang masuk neraka. Karena orang yang dibegal itu cuma membela diri, sedangkan yang membegal punya niatan untuk membunuh.

Sebagaimana hadis Nabi saw. yang artinya :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata, " Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku? "

Beliau bersabda, " Jangan kau beri padanya. " Ia bertanya lagi, " Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku? "Beliau bersabda, " Bunuhlah dia. "

" Bagaimana jika ia malah membunuhku? ", ia balik bertanya.

" Engkau dicatat syahid ", jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

" Bagaimana jika aku yang membunuhnya? ", ia bertanya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun