Mohon tunggu...
ayu ainul18
ayu ainul18 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester akhir di salah satu universitas di Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Mahasiswa UNNES melakukan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang

19 September 2025   11:24 Diperbarui: 19 September 2025   11:25 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Produk Pupuk Organik Cair(Sumber: dokumen pribadi)  

Semarang, 11 Agustus 2025– Upaya pemanfaatan limbah rumah tangga kembali digaungkan melalui kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair (POC) berbahan dasar air cucian beras yang dilaksanakan di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Acara ini digelar pada Senin (11/8) di rumah Ketua PKK Dusun Bungas, dengan sasaran utama ibu-ibu PKK sebagai motor penggerak kegiatan pemberdayaan keluarga.

Kegiatan ini dipandu oleh Mahasiswa UNNES GIAT 12, yang memberikan materi sekaligus praktik langsung mengenai cara mengolah air cucian beras menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi tanaman. Dalam pemaparannya, Ayu (salah satu mahasiswa UNNES GUAT 12 Desa Kadirejo) menekankan bahwa limbah dapur, khususnya air bekas cucian beras, memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin B, zat besi, dan mineral yang dapat menyuburkan tanah serta meningkatkan pertumbuhan tanaman.

“Ibu-ibu setiap hari mencuci beras, biasanya airnya langsung dibuang. Padahal, dengan sedikit pengolahan sederhana, limbah ini bisa diubah menjadi pupuk cair yang murah, sehat, dan mendukung pertanian organik di lingkungan rumah,” jelas Ayu.

Antusiasme ibu-ibu PKK terlihat sejak awal kegiatan. Mereka aktif bertanya dan mencoba mempraktikkan langsung tahapan pembuatan POC, mulai dari proses fermentasi hingga cara penggunaan yang tepat untuk tanaman hias maupun sayuran di pekarangan rumah.

Ketua PKK Dusun Bungas menyampaikan harapannya agar keterampilan ini tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi, tetapi juga dapat diterapkan secara berkelanjutan. “Kami berharap ibu-ibu bisa menerapkan di rumah masing-masing, sehingga selain mengurangi limbah, juga dapat menghemat biaya pupuk dan mendukung program desa ramah lingkungan,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kadirejo semakin sadar pentingnya mengelola limbah rumah tangga secara kreatif dan produktif. Sosialisasi semacam ini juga menjadi langkah nyata mendukung gerakan pertanian berkelanjutan sekaligus memperkuat peran ibu-ibu PKK dalam menjaga ketahanan pangan keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun