Mohon tunggu...
Ayu Dewi Ratnasari
Ayu Dewi Ratnasari Mohon Tunggu... -

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

ASA

2 Desember 2014   04:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:17 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah sinar mentari ku kayuh kaki

Menitik kerikil menuju garis suci

Demi sebuah mimpi ku lenturkan deriji

Tuk yakinkan jiwa searah dengan hati

Melabui dongeng, gemerlap tapi pasti



Jam berganti hari, tak bertambah panjang

Kurangi waktu, tambahkan semangat juang

Asa ku tak terhenti hanya di depan gerbang

Meskipun hati berkata ini bagaikan beban



Figur-figur teladan hidupkan mimpi

Tumbuhkan asa, kuburkan beban dalam sepi

Tak sanggup ku nyanyikan nada, canda dan tawa

Saat kegagalan datang menyapa



Malam tak lagi bersimbol mimpi

Tak urung ku nanti bintang dalam hening

Pagi tak lagi nampak tawarkan kekosongan

Mentari pun bersujud doakan perjuangan

Tatkala siang bercampur keringat penuh asa

Sinarnya menembus jendela, ruang penuh dosa

Keikhlasan dan kesabaran mutlak adanya



Inikah panah penentu kesuksesan

Sajak nada tawarkan irama tak tampak mata

Sajadah telentang rebahkan tubuhnya

Air suci percikkan sejuknya

Tasbih terurai, gemerincing suaranya



Dzikir dan doa mengawali suatu masa

Panjatkan harapku pada sang kuasa

Lidah dan hati bayangkan akhir bahagia

Ku yakin mimpi itu pasti kan jadi nyata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun