Arsenal sukses mempertahankan momentum. Kemenangan telak 6-0 atas Sheffield United, membuat tim asal London ini terus menjaga persaingan dengan Liverpool dan Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini.
Tahun 2024 ini sepertinya menjadi tahun yang bersahabat bagi Arsenal. Setelah terjungkal dalam dua derby London melawan West Ham dan Fulham di akhir tahun 2023 lalu, tim asuhan Mikel Arteta ini mengamuk dan sukses menyapu bersih tujuh laga yang mereka mainkan sejak awal tahun ini.
Dimulai dari kemenangan 5-0 atas Crystal Palace pada pertengahan Januari lalu, Arsenal terus mencatat hasil positif  dalam laga - laga berikutnya dengan keunggulan atas Nottingham Forest, Liverpool, West Ham, Burnley, Newcastle, dan Sheffield United.
Kemenangan telak 6-0 atas tuan rumah Sheffield United tadi malam menjadi kemenangan terkini yang dicatatkan Arsenal. Arsenal yang pada laga itu bermain sebagai tamu sukses mendominasi laga dengan penguasaan bola lebih dari 80 persen dan membuat tuan rumah Sheffield tak berkutik dan sulit membuat peluang.
Kapten tim, Martin Odegaard, membuka keunggulan saat laga baru berjalan lima menit. Tujuh menit berselang, gol bunuh diri Jayden Bogle yang keliru mengantisipasi umpan Bukayo Saka membuat tim tamu unggul dua gol.
Gabriel Martinelli, Kai Havertz dan Declan Rice menjadi penyumbang tiga gol berikutnya yang membuat The Gunners unggul lima gol di babak pertama. Dan Ben White kemudian menutup kemenangan Arsenal menjadi 6-0 lewat golnya di menit 58.
Hasil positif ini tentu saja sangat berarti bagi Arsenal. Setidaknya, Odegaard dan rekan-rekan sukses mengulangi pencapaian musim lalu dengan catatan tujuh kemenangan beruntun di paruh kedua kompetisi. Rekor terbaik yang pernah mereka torehkan dalam lima tahun kebersamaan dengan pelatih Arteta.
Meski demikian, ada hal yang lebih penting yang jangan sampai terabaikan. Yakni, mengupayakan agar momentum ini terus terjaga sekaligus menunggu momen ketika lawan terpeleset.
Pengalaman musim lalu telah mengajarkan Arsenal betapa pentingnya menjaga momentum. Arsenal yang semula berada di atas angin dengan terpaksa harus kehilangan tahta gara-gara gagal mempertahankan momentum.
Ya, musim lalu, tiga hasil imbang melawan Liverpool, West Ham dan Southampton serta kekalahan atas Manchester City saat kompetisi memasuki fase akhir telah membuat Odegaard cs harus rela dikudeta Manchester City dari pemuncak klasemen dan akhirnya menyerah dalam perburuan titel juara.