Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjadi Bahagia untuk Menjauhi Depresi

16 Januari 2022   07:03 Diperbarui: 16 Januari 2022   07:17 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pentingnya Menjadi Bahagia untuk Menjauhi Depresi|foto: estudioimaginario.com.br

Hampir setiap hari saya menjumpai wanita dengan ekspresi wajah kalut, sedih dan bingung. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang sama, dan sebagian lagi orang yang baru. Hal ini menarik perhatian saya.

Apakah air muka seperti ini wajar ditemukan pada pagi hari? Bukankah seharusnya orang tersenyum dan bersemangat?

Shawn Anchor, penulis buku The Happiness Advantage, mengatakan tersenyum adalah sebuah latihan yang membantu otak menciptakan lompatan kebahagiaan guna mendorong pola pikiran jadi lebih positif.

Saya menduga sebagian orang masih membawa permasalahannya ketika tidur. Atau mereka sulit menyederhanakan persoalan setiap harinya. Akibatnya, secara mental mereka masih merasa lelah ketika bangun tidur.

Apa ini buruk?

Ya, tentu saja. Memori di kepalanya semakin bertambah penuh, dan ruwet (complicated). Pada akhirnya akan tampak seperti benang kusut. Jelas ini akan berdampak pada hari-hari selanjutnya. 

Emosi menjadi labil

Pernah menemukan orang yang dulunya biasa saja, sekarang berubah menjadi pemarah? Atau pernah menilai seseorang jauh beranjak tua dari kurun waktu yang ada?

Bukan tidak mungkin, perubahan temperamen dan kesan "cepat tua" didapatkan dari stres yang terakumulasi dan tidak menemukan penyelesaiannya.

Buruknya, bila kondisi ini dialami oleh orang tua, maka anak-anak akan menemukan lingkungan yang toksik dalam keluarga. 

Selain dapat mengganggu kenyamanan mereka belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah, terutama dapat mempengaruhi kebahagiaan dan pembentukan karakter mereka kelak.

Menurunkan performa kerja

Ilustrasi wanita sedih dan galau|foto: caping.co.id
Ilustrasi wanita sedih dan galau|foto: caping.co.id

Wanita yang mengalami banyak masalah dan tidak tahu bagaimana mengatasinya, akan menjadi stres. Dan tekanan apapun itu, bisa menyebabkan ekspresi wajahnya tampak tidak bahagia di pagi hari seperti yang saya lihat.

Jika ia wanita pekerja kantoran, jelas performa kerja yang diinginkan perusahaan, tidak diraih secara maksimal. 

Jika ia bekerja secara mandiri (berdagang, membuka jasa cuci pakaian, dan lain-lain) maka kemajuan usahanya pelan tapi pasti akan terhambat. Yang paling dekat, ia tidak akan bisa bersikap ramah dan hangat kepada pelanggan.

Jika ia ibu rumah tangga, tugas hariannya akan mengalami penundaan, dan kelembutannya kepada keluarga akan berubah menjadi kebengisan.

Menimbulkan penyakit 

Stres dan emosi negatip lainnya, berpengaruh pada hormon dan kerja saraf. 

Masih ingat bagaimana hormon bahagia dapat memproduksi ASI secara lancar? Atau olahraga dapat membuat wajah berseri?

Dari Kompas.com, kelancaran ASI sangat dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Prolaktin bekerja merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin, memicu ASI keluar dari payudara ibu.

Itulah mengapa ibu menyusui harus berpikir positip tentang apapun agar terhindar dari stres dan dapat merasa bahagia.

Dalam konteks ini, tingkat stres tertentu dapat menimbulkan penyakit fisik mulai dari gangguan tidur, flu, sakit kepala, sakit punggung, jantung, obesitas, sampai depresi yang mengundang perilaku bunuh diri.

Sumber

Artikel terkait: Mengerikannya Orang yang Depresi

Sederhana saja. Imun tubuh akan melemah bahkan terhadap serangan virus flu, ketika seseorang mengalami stres. Kadar hormon kortisol seketika bisa melonjak tajam tanpa disadari.

Dalam kasus yang mirip, dikatakan orang-orang yang sedang sakit dapat disembuhkan oleh semangatnya (sebanyak 50%) dan obat (50%). Jadi semangat dan pikiran-pikiran positip adalah obat. 

Mengapa?

Karena hormon kortisol terus ditekan produksinya dan tidak dapat menguasai orang yang sakit.

Tak ada pilihan lain, kecuali menjauhi depresi dengan menjadi bahagia dari sekarang. Menjadikan berpikir positip dan bersyukur sebanyak-banyaknya sebagai gaya hidup.

Jam dinding motivasi

Ilustrasi jam dinding motivasi|tangkap layar channel You Tube Chandra Putra Negara
Ilustrasi jam dinding motivasi|tangkap layar channel You Tube Chandra Putra Negara

Chandra Putra Negara, Founder Success Before 30, bercerita tentang kafe Fortunate Coffee Jogja dengan jam dinding motivasi/ penyemangat.

Pada jam dinding, angka satu sampai dua belas diikuti tulisan: gembira, suka-cita, bebas, ceria, damai, harapan, sukses, cemerlang, yakin, leluasa, puas dan bahagia.

Diharapkan kapanpun seseorang melihat penunjuk waktu tersebut, tanpa disadari akan melihat pula kata motivasi yang tertera. Dengan begitu ia tidak akan lupa menyemangati dirinya selalu berpikir positip dan menjauhi rasa putus asa.

David Schwartz membagi dua unsur dalam diri manusia yaitu:

  • Unsur positip seperti: tertawa, tersenyum, bersyukur dan bahagia
  • Unsur negatip seperti: stres, depresi dan menderita

Jika seseorang lebih mengembangkan unsur positip dalam dirinya maka ia akan memiliki umur lebih panjang (kesehatan) rezeki lebih baik, tidak mudah tersinggung dan tidak meributkan hal-hal kecil.

Sebagai penutup, saya ingin mengutip kalimat Chandra, sang motivator, bahwa orang besar meraih hal-hal besar dengan lebih dulu memiliki jiwa besar dan berpikir besar. Itulah orang yang bahagia.

Sebaliknya, orang sempit selalu berpikir sempit, berjiwa sempit, dan meributkan hal-hal kecil yang hanya akan membuatnya merasa tidak bahagia.

Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh Ayra Amirah untuk Kompasiana

Kota Tepian, 16 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun