Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi di Antara Kita

26 Agustus 2021   09:01 Diperbarui: 26 Agustus 2021   09:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi di antara kita (foto dari pexels.com)

Di luar hujan mengguyur cepat. Mobil-mobil bergerak perlahan melewati arah masuk. Beginilah saat musim hujan. Anak-anak ojek payung, tak lama lagi pasti mengerubungi pintu keluar.

Kulihat Pak Ben menyeruput kopi terakhirnya. Apa iya, lelaki itu bersiap pergi? Pasti ada urusan mendadak.

Agak di pojok dekat jendela yang terbuka, gadis bernama Meri itu sudah kedatangan orang yang ditunggunya. Seorang kakek dengan kemeja kotak-kotak kecil dan topi baret.

Pak Ben melihatnya sekilas, sambil menerima telepon dari seseorang.

Tiba-tiba darahku mengalir cepat. Hangat sampai ke pipi. Gelisah entah mengapa.

Sejak Pak Ben sering mampir ngopi di sini, aku seperti mengenalnya sudah lama. Tiap kali dia beranjak pulang, perasaanku pun biasa saja. Selama pengunjung memperlihatkan wajah cerah dan tak memberikan komplen apa-apa, semua itu cukup. 

Lalu?

"Ri, ibu loe, tuh!" Nina mencolek pinggangku. Aku sampai tak menyadari, ibu datang hujan-hujan begini. Tapi ada apa?

"Nak, ponselmu ketinggalan di kamar. Ada beberapa panggilan masuk, tanpa nama..." ibu menyerahkan tas selempang milikku. 

Kasihan ibu, sampai repot begini hujan-hujan mendatangiku. Sebaiknya aku...

"Sulis?" lelaki itu sudah berada di tengah-tengah aku dan ibu. Matanya tajam bagai elang, tak berkedip. Keningnya berkerut, penuh tanya. Ada apa??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun