Kemungkinan lain yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kita, sahabat tersebut mungkin sedang sakit, sibuk, atau baru saja kehilangan ponselnya. Wajar kan, kalau sekilas ia terlihat mengabaikan kita? Daripada mikir tak karuan, lebih baik mencari sahabat tersebut sampai ke lubang semut, ya ngga? Eh.
Andai kata sahabat yang masih kita butuhkan ini, benar memblokir arus komunikasi pun, tak masalah! Mungkin ia butuh mengisolir diri dari kita yang tanpa sengaja menyakitinya. Bila sudah siap, mungkin ia akan datang sendiri untuk memperbaiki keadaan.
Bila ini terjadi, kita hanya perlu mendengarkan keluhannya, dan berbesar hati memulai kata maaf. Bukankah persahabatan juga penuh liku dan warna?
Percayalah, jika ditakdirkan ia menjadi sahabat kita, maka ia akan tulus tanpa perlu hilang tertiup angin. Ia akan tetap ada untuk mendukung kemajuan kita, sahabatnya.
Sosok sahabat ada untuk mendukung kita melompat lebih tinggi. Tapi tanpa dia, hidup kita tak akan berhenti di sini. Semangat saja, bahwa akan datang sahabat yang baru di hari yang tepat.
Salam hangat, Ayra Amirah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI