Kegiatan bermaaf-maafan sebagai silaturahmi, jangan memaksakan yang tidak ada menjadi ada. Kalau memang memiliki kemampuan, tidak jadi masalah tentu.
Dari tahun ke tahun, anak-anak menjadi bertambah besar. Pemahaman yang saya berikan, akan lebih mudah dipahami seiring bertambahnya usia mereka.Â
Berpuasa, sama sekali bukan karena iming-iming hadiah ataupun pahala. Berpuasa itu untuk Allah, jadi Allah pula yang akan membalasnya, demikian saya mengingatkan.Â
Dan hari idul fitri, merupakan pintu kehidupan kita yang baru. Apakah setelah "dibakar" sebulan lamanya, kita masih sulit menahan hawa nafsu, dan gagal menjadi pribadi yang ikhlas menolong sesama?
Ramadhan penuh berkah. Kita mempunyai waktu seumur hidup untuk senantiasa memperbaiki diri. Semoga Allah menerima ibadah kita, dan mengabulkan doa-doa baik kita. Aamiin.