Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Epitaph

29 Agustus 2025   06:55 Diperbarui: 29 Agustus 2025   06:55 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Epitaph. Evridus Mangung. Tangkapan layar Kompasiana.com

Evridus Mangung

masih perlukah puisi hari ini
angin menggigilkan tulang
kita belum pernah bertemu
tapi kata-kata membuat kita
duduk sebangku
kita berselancar di ombak kata-kata
kehangatan-kehangatan pada basah
tegur sapa
aku memanggilmu, bung
namun, kini terdengar seperti suara seribu lebah
menyengat
kabar yang terlambat
engkau telah pergi 

***

Baca juga: Hikayat Permusuhan

Lebakwana, Agustus 2025

Catatan.
Turut berduka atas meninggalnya Kompasianer Evridus Mangung, pada tanggal 3 Agustus. Ia sempat mengunggah artikelnya yang terakhir pada tanggal 1 Agustus dan menjadi Artikel Utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun