Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Kau Menatap Jauh, Sangat Jauh

28 Desember 2022   07:09 Diperbarui: 28 Desember 2022   07:14 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Tangkapan layar dari dinding profil WA Ayu Diahastuti

Ayu Diahastuti

Kata-kataku mendadak beku

Awalnya suara
Lalu foto, seseorang memandang jauh

Kali ini takada kepsyen. Sengaja kubiarkan begitu saja. Bila saja kau mau mengeja abjad, lalu membantuku mengisinya *)

Dan percakapan runtuh. "Aku hanya menunggu sebuah kunci," katamu

Kita seperti pemain sandiwara
Berperan apik dalam episode-episode yang epik
pada grup percakapan
: menjadi sosok lain
yang tak pernah patah
Tawa yang semu
Apa memang begitu dunia maya

Sedang apa kau kini
Menyusuri kota Solo, mengirim gambar-gambar, membalas pesan, atau menyeduh mi instan? Sendiri
(Aku harap kata menyeduh tak terpeleset menjadi tersedu)

Atau mendengar keluhan seseorang
tentang kehangatan yang telah dingin
Rindu yang retak atau cinta yang tak kunjung berpihak

Baca juga: Belajar Jatuh Cinta

Aku ingin menjadi salah satu pasienmu
Apa yang bisa saya bantu, mungkin begitu sambutanmu

Kukatakan, "Bagaimana cara mengobati patah hati?"

***

Lebakwana, Desember 2022

*) Mengutip tulisan di dinding profil WA Ayu Diahastuti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun