Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuyul dan Ranjang Seharga Lima Puluh Juta

15 Oktober 2020   19:36 Diperbarui: 15 Oktober 2020   19:42 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: klikkaltim.com. 

"Iya, barangkali."

"Pantesan uang saya sering hilang."

"Gawat."

Mas Slamet kini menjadi pusat perhatian. Apa yang dilakukan Mas Slamet kini menjadi pembenaran bagi tetangganya, bahwa ia memang punya tuyul. 

Lihat saja cara ia berjalan, lihat saja cara ia berbicara, lihat saja cara ia mengayuh becak. Perhatikan saja saat ia -  nah, ini! -  menggendong anak. Konon, orang yang mempunyai tuyul tangannya sering ke belakang, seperti menggendong anak.

Itu menandakan, masih konon, ia sedang menggendong tuyul. Celakanya Mas Slamet memang sering sore-sore menggendong anaknya di belakang. Di belakang anaknya itu pasti ada tuyulnya, bisik-bisik warga. 

Warga gelisah, tak senang, dan akhirnya berujung dengan kemarahan. Bagi warga tak penting apakah seseorang benar-benar pernah melihat tuyul atau tidak, apakah seseorang pernah kehilangan uang atau tidak. Yang tampak kini adalah, Mas Slamet mendadak kaya dan tak jelas dari mana ia dapatkan uangnya. 

Lagi, mengenai ranjang itu, astaga, mengapa harus seharga 50 juta? Jangan-jangan ranjang itu untuk tidur tuyul itu. Jangan-jangan...? 

"Lapor, Pak RT. Bagaimana tentang warga kita yang satu itu?"

Pak RT pun memanggil Mas Slamet. 

"Begini, Mas Slamet..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun