Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kota Absurd

4 Agustus 2020   21:45 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Mateusz Wyszynski/ Pixabay.com 

"Sepertinya suara senjata api," sahut lelaki di sampingnya. 

"Kota ini sudah seperti kota hantu, amat berbahaya. Gila, dokter itu benar-benar memberi kita racun tikus. Jadi memang benar, kalau penghuni kota ini sudah gila semuanya. Yang lebih berbahaya lagi ada seorang yang mengaku-aku sebagai polisi. Dia punya senjata api." 

"Ya. Sebelum malam kita harus sudah keluar dari kota ini. Sepasukan tentara rencananya besok pagi baru sampai di sini, untuk nengevakuasi seluruh penghuni kota ini. Untung kita tadi menyamar sebagai orang gila juga. Jadi tak ada yang curiga."

Tanpa disadari kedua orang itu, beberapa pasang mata mengawasi mereka sejak tadi. Kedua orang tadi dikepung. Mereka bergerak perlahan 

Semakin dekat! 

***

Cilegon, Agustus 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun