Wajahnya pucat pasi, setiap malam kepalanya dipenuhi dengan rencana-rencana belati.Â
Menikam pada dataran, lembah-lembah, juga di puncak bukit. Seperti lolongan serigala, yang terlihat siluetnya pada bulan purnamaÂ
Detak jantung yang memburu, membuat hiruk-pikuk agar kesunyian terlihat ragu, juga merekayasa keheningan agar keramaian menjadi  haru-biruÂ
Pandai berminyak air. Mengendarai putaran jam
Tapi mereka lupa, sebaik-baik rencana adalah rencana dari Maha Pembuat RencanaÂ
***
Cilegon, Juni 2020Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!