Mohon tunggu...
Kunto Wibowo
Kunto Wibowo Mohon Tunggu... Belajar Jadi Analis

Belajar membaca, belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Anak Polah, Bapak Kepradah": Filosofi Jawa dalam Neraca Kehidupan Seorang Ayah

16 September 2025   10:29 Diperbarui: 16 September 2025   10:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

     Lalu, apa "laba" atau Return on Investment (ROI) yang saya harapkan? Tentu bukan keuntungan finansial. Laba terbesar dari investasi jangka panjang ini adalah melihat ketiga "aset" saya tumbuh menjadi manusia yang seimbang: anak sulung yang bisa berkarya dengan integritas, si kembar yang saling mendukung dengan kasih sayang, dan ketiganya menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berempati, dan bahagia. Inilah "laba ditahan" yang akan terus bertumbuh dan menjadi kekayaan sejati keluarga kami. Meskipun "buku besar" parenting zaman sekarang jauh lebih rumit daripada buku kas Simbah Ngatirah, prinsip dasarnya tetap sama: seorang ayah yang akuntabel adalah jaminan terbaik untuk sebuah "neraca kehidupan" yang sehat dan laba jangka panjang yang tak ternilai. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun