Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak-Anak Bulan

24 September 2025   06:34 Diperbarui: 24 September 2025   06:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kamu bertanya bagaimana abangmu meninggal di bulan pada hari itu, tapi itu pertanyaan yang salah.

Tanyakan saja apa yang dia katakan saat menjejakkan tapak sepatunya ketika kami pertama kali turun dari peron. Tanyakan saja judul lagu yang dia dengarkan tanpa jeda sepanjang penerbangan ke sana. Tanyakan mengapa dia menginginkan aku di sana, bukan Tamarin, istrinya.

Itu karena kami dulu menganggap halaman belakang rumah kami di malam hari adalah bulan. Bahwa kami adalah astronot. Gravitasi di sana berbeda.

Memang berbeda, kok.

Di bulan kita bisa bernapas dalam-dalam, beberapa menit setelah kakakmu meninggal, dan kamu bisa merasakan detak jantungmu sedikit terlepas dari dadamu dan naik ke tenggorokan.

Yang dia sebut dengan jejak sepatunya adalah Ibu.

Apa yang dia dengarkan---kamu pasti bisa menebaknya. Tebakan pertama hampir pasti benar. Lagu itu bocor dari earphone-nya. Aku muak karenanya. Aku menyanyikannya kembali untuknya dengan nada selembut yang aku bisa, mencoba membuatnya kesal karenanya.

Dia hanya tersenyum.

Dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.

Hanya karena sebutir debu. Sebutir debu yang dipercepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun