Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kata Pengantar

22 September 2025   16:16 Diperbarui: 22 September 2025   15:56 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Banyak masalah datang dari ketidakmampuan memahami metafora. Maka mari kami jelaskan sebelumnya bahwa tidak ada yang namanya pintu ajaib, apalagi seperti punya Doraemon. Juga tidak ada kunci ajaib, cermin ajaib, bingkai foto ajaib, atau meterai ajaib. Kami berharap ini tidak membuat Anda kesal. Ingat, ada pintu ajaib di mana-mana. Kami lihat bahwa kami berbicara dengan jelas. Mari kita mulai lagi.

Kami menyambut kehadiran Anda di kelas. Tentu saja, kami berbicara secara kolektif kepada kolektif, meskipun Anda merasakan pelajaran ini sebagai sebuah singularitas. Itu bukan masalah kami. Jika Anda mengalami pelajaran ini dalam bahasa Jawa, mohon jangan menganggap penggunaan "jenengan" sebagai tanda hormat. Apakah Anda mendengar pelajaran ini dari salah satu burung kedasih terkutuk itu atau membacanya di halaman ke enam puluh sembilan ebook bersampul hitam pendamping pelajaran, kami tidak memberikan isyarat apa pun kecuali rasa hormat yang layak Anda dapatkan.

Juga, maafkan kata-kata kami. Kami merasa canggung untuk berbicara secara kolektif. Terkadang kami berpikir bahwa kami terlihat sombong. Itu karena sebenarnya kami hanya mempunyai hati dan persaaan manusia, dan kami tidak bisa berbicara lambat seperti batu karang, sejernih air yang mengalir. Tapi siapa lagi yang bisa menunjukkan sesuatu pada Anda selain kami? Move on!

Jika Anda merasakan pelajaran ini, berarti kelas sudah dimulai dan Anda sudah terlambat.

Duduklah, di mana pun Anda berada. Jika Anda sudah duduk, berdirilah dan berjalanlah sedikit. Jika Anda sedang duduk dan mengemudi kendaraan, menepilah. Tekan jidat Anda ke kemudi dan bernapaslah dalam-dalam.

Ada penjelasan yang lebih baik untuk semuanya, untuk burung-burung yang terbang meninggalkan tanah dan melintas seperti bintang hijau di atas kabel listrik, untuk kaca cermin yang berkedip ke arah Anda dari tumpukan kerikil, untuk kata-kata di secarik kertas yang kusut karena keringat, dan untuk kata-kata ini. Tapi mereka telah mendatangi Anda.

Seperti biasa, itu adalah pilihan Anda untuk mendengarkan. Tidak ada pintu. Anda belum membuka, atau menyeberang, atau terjatuh ke belakang ke dalam sesuatu yang tidak dapat ditarik kembali.

Anda belum melakukan perjalanan dari mana pun ke mana pun. Tidak ada tempat lain. Anda dapat kembali kapan saja.

Atau Anda dapat tetap berada di dimensi ruang waktu ini, dengan kata-kata ini, muncul dalam lengkung sinar di permukaan kolam renang hotel bintang lima, berdengung lembut dari radio dua band, terdengar dalam bunyi gemerincing ketukan ujung jari Anda sendiri ke layar ponsel.

Anda akan bergabung dengan kelas tersebut. Anda akan berjalan di jalanan yang sepi, dan melihat seberkas cahaya di kejauhan. Anda akan mendengar bintang-bintang berpikir dan berbicara jujur dengan lumpur kehidupan.

Jarang kemungkinannyaa Anda akan menjadi kaya, atau memiliki pakaian yang modis. Anda akan naik bus bersama orang-orang yang tampaknya tidak waras, dan Anda tidak akan tampak waras.

Anda akan menjalani tahun-tahun tanpa asuransi kesehatan yang mencakupi penyakit yang Anda derita, dan Anda tidak akan mengerti apa yang dibicarakan oleh siapa pun di industri asuransi kesehatan melalui aplikasi online. Anda akan membaca apa yang ditulis cabang pepohonan dengan warna biru di awan.

Kelas ini sedang berlangsung. Anda telah membeli paket pelajaran ini. Jika Anda kesulitan membukanya, kami menghimbau Anda untuk pergi ke bioskop. Bioskop mana saja.

Ada lebih banyak bioskop daripada yang diperkirakan orang. Duduklah di bioskop dan lihat ke mana Anda diminta untuk melihat. Lihatlah benda itu, dan lihatlah benda yang diwakilinya. Lihatlah benda itu, dan lihatlah benda yang diwakilinya. Lihatlah keduanya secara bersamaan.

Kemudian carilah benda yang mewakili benda yang mewakili benda tersebut. Jika Anda tidak mengerti, kembali lagi.

Kami tidak bisa mengajari siapa pun yang tidak jelas mengenai hal ini.

Tidak ada pintu ajaib. Anda sudah berada di satu-satunya tempat yang akan Anda tuju.

Anda sekarang dapat meng-klik bab pertama.

Cikarang, 16 Juni 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun