Direktur sedang duduk di kursinya sambil menyeruput es teh.
“Sialan, kau membuat kami takut, Kamandanu! Kau bisa saja sungguh-sungguh tewas.”
Aku memandangnya seakan menantang.
Dia menggelengkan kepalanya, memandangku dengan cemberut.
“Kau tahu, dewan harus menyetujui rekrutmen baru.”
Dia tidak pernah mengerti mengapa aku teerjun dari jembatan.
Aku mendudukkan Nirmala di kursi dan berlutut untuk menatap matanya, menjelaskan apa yang terjadi dan menjawab pertanyaan Nirmala. Direktur meninggalkan ruangan.
Nirmala memelukku. Dan aku balas memeluknya.
Cikarang, 20 Mei 2024