Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Naga Terakhir (Part 3 - Tamat)

15 September 2025   22:22 Diperbarui: 15 September 2025   22:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Naga Terakhir (Part 2)

"Perburuan dilanjutkan. Tapi itu bukan lagi pengejaran.

Itu duel. Sebuah permainan catur melawan lawan yang licik.Satu pemenang. Satu yang selamat. Terlambat, kami menyadari jebakan itu menutup.

Matahari terbenam. Bayangan menyelimuti hutan. Dan si pemburu menjadi mangsa.

Tuanku masih menolak untuk mendengarkan.Trofi-trofinya lebih berharga daripada nyawanya. Di tanah lapang bermandikan cahaya bulan, Kematian menanti kami.

Pertarungan itu membingungkan, brutal, dan berdarah. Aku ingat terlempar oleh sabetan ekornya---yang panjang dan bertanduk.

Aku mendarat di punggungnya. Aku menebas lehernya dengan pedang pendekku, berulang kali. Ketika akhirnya otot-ototnya rileks, aku melepaskannya. Dan jatuh pingsan."

Air mata mengalir di pipi Thorakh ketikamenghidupkan kembali pagi saat dia terbangun.

"Sisi kiri wajahku berlumuran darah kering dari telingaku yang robek. Aku terhuyung-huyung melewati sisa-sisa pembantaian itu. Bau mayat membuatku muntah.

Tuanku terbaring di antara cakar naga, dalam cengkeraman maut. Belati hiasnya tertancap di salah satu mata makhluk itu. Tapi dia... dia hampir terbelah dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun