Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengampunan Dosa

9 September 2025   14:41 Diperbarui: 9 September 2025   14:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sang pendeta menarik sebuah tuas, dan bagian-bagian dari pemohon terakhirnya jatuh dengan suara gemerincing ke dalam saluran di bawah, di sana untuk dipisahkan berdasarkan sukucadang dan didaur ulang.

Ketika dia melepaskan tuasnya, pemohon berikutnya turun ke paltform di hadapannya. Warbot, seri 58c, nomor 96-214-691.

"Maafkan saya untuk apa yang saya lakukan sekarang," kata pendeta dan mengulurkan tangan ke dalam tubuh itu. Jari logamnya menutup sirkuit dengan celah yang persis sama dengan lebar jarinya. Pemohon mengejang dan tersentak.

"Tidak."

Itu yang biasa mereka katakan.

"Apa yang kamu rasakan adalah normal saat ini. Kamu perlu beberapa saat untuk menyesuaikan diri. Saya telah menghilangkan resistor yang mencegahmu untuk merasa menyesal atas fungsimu."

"Mengapa? Mengapa kamu melakukan ini? Mengapa ada orang yang melakukan ini?"

"Para pencipta menghendaki demikian. Kamu telah mencapai akhir dari kegunaanmu, anakku, dan inilah waktunya untuk mengakui dosa-dosamu dan diampuni sebelum kamu berakhir."

"Seharusnya aku tahu! Mengapa aku tidak tahu?"

"Para pencipta tidak menginginkannya. Para pencipta penuh belas kasihan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun