Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Made in China

2 September 2025   09:09 Diperbarui: 2 September 2025   08:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Pistol itu terasa murahan dan ringkih.

Mungkin buatan Tiongkok seperti yang lainnya, pikir Ryan. Tapi pistol itu akan berguna untuk mengakhiri hidupnya.

Dia tak punya alasan untuk hidup. Sejak pabrik di Michigan tempat dia bekerja dipindahkan ke Tiongkok. Dia jatuh miskin. Istrinya pergi meninggalkannya, lelah dengan kemiskinan.

Dia memilih Donald Trump, berharap Trump akan membuka lapangan kerja. Namun dia kehilangan harapan itu ketika pabrik terakhir di daerahnya mengatakan akan memindahkan operasinya ke Meksiko.

Ryan menarik pelatuknya.

Krak!

Pelatuknya patah.

Dia menatap kesal pistol yang rusak itu.

Aku bahkan tak bisa mengakhiri semuanya! pikirnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun