Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuyul

29 Agustus 2025   10:25 Diperbarui: 29 Agustus 2025   10:25 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Tuyul adalah jawabannya.

Pada saat itu, hal ini tampaknya merupakan solusi yang paling elegan.

Di satu sisi, sebagian besar negara-negara terbelakang dan berkembang terus-menerus mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan kelaparan dan kemiskinan yang parah. Di sisi lain, berkat bantuan teknologi negara-negara maju menghasilkan sampah plastik dengan tingkat eksponensial yang sangat mencengangkan.

Tempat pembuangan sampah menggunung di mana-mana karenanya. Selokan, gorong-gorong tersumbat menyebabkan banjir besar dan tanah longsor. Pulau-pulau limbah beracun yang berputar-putar menutupi beribu hektar wilayah yang dulunya merupakan permukaan laut terbuka.

Maka proyek itu dijalankan.

Mengotak-atik DNA garis keturunan organisme hidup dengan cepat menjadi hal yang mudah dan biasa, bahkan pada masa itu. Sejumlah embrio direkrut, diambil dari rahim lumpur rawa-rawa hutan rimba perawan, daerah pemukiman kumuh, dan negeri bayang-bayang yang dihuni makhluk astral.

Manusia baru hasil rekayasa genetika ini diberi rahang yang kuat serta lapisan kulit yang keras dan kasar pada mulut dan perutnya. Gigi mereka diukir menjadi mata pahat, dan cairan perut mereka disuling menjadi asam sulfat pekat yang manjur menghancurkan limbah. Yang paling penting adalah usus mereka dipenuhi kembali dengan sejumlah bakteri khusus, yang awalnya dibudidayakan untuk membantu perusahaan minyak raksasa dan pemerintah di seluruh dunia membersihkan tumpahan minyak. Untuk membantu adaptasi baru ini menyebar ke seluruh populasi, kejantanan subjek ditingkatkan secara artifisial, sementara - sebagai tindakan pengamanan - kecerdasan bawaan mereka dikurangi dengan hati-hati dan naluri untuk memakan sampah ditambahkan.

Kapan tepatnya keturunan manusia yang dimodifikasi ini dikenal sebagai "tuyul" masih belum diketahui secara pasti. Kemungkinan besar istilah ini masih digunakan bahkan pada masa-masa awal ketika sampah plastik masih melimpah dan konsumsi para tuyul dipandang sebagai sebuah keuntungan. Setelah beberapa generasi - dan generasi tuyul lebih cepat dibandingkan dengan generasi manusia - jumlah sampah plastik berkurang. Uang berkurang.

Sekarang para tuyul bekerja di lahan pertanian yang luas dengan imbalan jatah harian berupa botol plastik air mineral yang dihancurkan dan kantong kresek belanjaan yang dikemas. Dan ketika jatahnya habis....

Ada jutaan tuyul saat ini. Dan mereka putus asa. Mereka kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun