Kintami tertatih-tatih masuk ke toko sepatu dengan gerakan tari lompat tali. Atau main engklek.
Seorang pejalan kaki telah menyelipkan kartu nama ke tangannya ketika tumit sepatunyapatah akibat tersangkut jeruji besi tutup gorong-gorong. Dia tidak mau menghadiri proses perceraiannya dengan sepatu yang rusak.
Nama tokonya REINKARNASI, mengacu pada sepatu bekas. Preloved. Trifting.
Sebodo amat.
Dia tidak peduli. Bukankah dia akan dianggap barang bekas setelah Mulkidi meninggalkannya?
Lonceng berbunyi saat dia masuk. Aroma minyak, kulit, dan brownies Amanda tercium.
Brownies?Â
Di dalam, bangku-bangku kayu rendah yang dipenuhi peralatan berjajar di dinding. Sebuah pintu kecil menuju ke ruang belakang. Bangku tanpa sandaran dengan jok kulit hitam tersebar di lantai.
Di sebelah kanannya, meja pajangan berisi botol-botol kaca berwarna dengan tutup sumbat gabus. Tidak ada sepatu yang terlihat.
Satu-satunya penghuninya tampaknya adalah seekor kucing jenis Persia berbulu putih kelabu. Dia menoleh untuk tersenyum padanya. Ekornya menyapu lantai.