Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penjara Bayangan: 3. Dilema Penjara Bayangan (1)

20 Juli 2025   16:16 Diperbarui: 20 Juli 2025   14:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Ibu." Vinanty berhenti membaca. "Apa yang Amma lakukan?"

"Kenangan," jawab Aishwarya. "Aku harus menuliskannya, harus memastikan tidak ada yang berubah. Kamu membaca kenangan kuning, dan aku menulis biru. Sudah hampir ke ungu, dan ungu itu bagus. Aman."

"Ibu tidak perlu melakukan itu lagi, itu sudah selesai." Vinanty menutup jurnal kuning. "Ibu tidak pernah membicarakan waktumu dalam tempat teduh. Aku pikir kenangan itu terhapus dalam kudeta titik nol."

Aishwarya menulis kata-kata Vinanty ke dalam buku catatan biru. Dia tidak menulis setiap percakapan. Tidak ada waktu dan terlalu banyak menulis membuat pergelangan tangannya sakit. Tetapi ini tampaknya penting.

Vinanty mengerutkan kening melihat buku catatan kuning.

"Ada begitu banyak detail di sini."

"Waktu aku sampai di kuning, tidak ada yang terasa nyata."

Aishwarya menatap orang setengah baya yang dia ingat saat masih kecil. Putrinya. Dia sekarang gemuk, dengan wajah keriput dan rambut pendek yang dicat hitam.

Bagaimana kalau ini bukan Vinanty yang sebenarnya?

Dia bisa mengujinya, mencoba mengakalinya.

"Bagaimana Lakshmana meninggal?" tanya Aishwarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun