Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mediasi tentang Kebencian dan Budaya Pengenyahan (4)

11 Juli 2025   00:00 Diperbarui: 10 Juli 2025   20:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kedatangan kereta adalah keajaiban kecil dari ketergantungan, keajaiban yang lebih kecil dari keandalan. Selalu ada kondisi cuaca yang mengikat satu sama lain dari kita. Kusebutkan sesuatu, yakin kau 'kan setuju, dan karenanya kita terikat pada anekdot-anekdot mengejutkan yang memahat wajah yang kita pikir telah kita pasang dari aura individualitas yang tidak tak, menyelimuti persepsi kita tentang bagaimana dunia terlihat dari perspektif orang lain. Suatu kebetulan, setetes air jatuh tepat di antara kerah mantel dan leher yang agak terekspos, hampir sebagai cara untuk lebih menekankan poin ini, yang, tentu saja, sama sekali tidak acak, melainkan lelucon misterius lain yang tampaknya dimainkan alam semesta secara diam-diam, menolak untuk mengungkapkan dirinya bahkan dengan seringai tawa kecil. Tertahan tak mengembang atau menghilang. Seperti lukisan seorang lelaki yang sedang main-main di kamarnya, lukisan lain tentang dirinya yang sedang mengambil atau meletakkan beberapa benda berharga---gunting, pemberat kertas onyx, tengkorak kera bergigi tiga. Apakah dia benar-benar membalik-balik lukisannya sedemikian rupa sehingga menunjukkan bahwa dia sendiri yang terlibat dalam aksi tersebut? Seseorang mungkin saja mengaku seniman, punya hubungan dengan palet, membakar kanvasnya, dan menggantung kuasnya di dinding museum.

Planet Bekasi, 10 Juli 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun