Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perceraian

10 Februari 2024   20:55 Diperbarui: 10 Februari 2024   21:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Hari itu adalah hari Rabu. Syauki lupa mengambil pakaian yang sudah dicuci dan disetrika dari laundry dalam perjalanan pulang dari kantor.

Aku ingin bercerai! ucap Dessy main-main saat menyadari suaminya pulang dengan tangan hampa. Syauki berpura-pura menunduk ke lantai karena malu.

Dessy pura-pura menangis, lalu masuk ke kamar tidur dan berpura-pura sedang mengemasi koper. Dia berpura-pura masuk ke mobilnya dan pergi. Dia berpura-pura mengunjungi pengacara perceraian. Dia berpura-pura mengajukan dokumen.

Sekembalinya ke rumah, Syauki berpura-pura mendengar bel pintu dan berpura-pura diberikan surat-surat.

Pasangan itu berpura-pura menyetujui hak asuh bersama atas kedua anak mereka.

Pasangan itu berpura-pura bahwa Syauki akan memiliki hak untuk bertemu anak mereka setiap akhir pekan.

Pasangan itu berpura-pura bahwa liburan sekolah akan dibagi secara merata. Pasangan itu berpura-pura Dessy bisa mendapatkan rumah dan kucing, dan Syauki akan berpura-pura pindah ke apartemen di pusat kota. Syauki berpura-pura mengalami kecanduan minuman. Dia berpura-pura mengacungkan tinjunya ke langit dan mengutuk Tuhan. Dia berpura-pura membeli mobil sport.

Sementara itu, Dessy berpura-pura kembali ke dunia nyata dan mendaftar ke beberapa aplikasi kencan. Dia berpura-pura jatuh cinta pada seorang duda tampan yang memiliki tiga orang putri. Dia berpura-pura menangis bahagia ketika duda tampan itu berlutut dan melamarnya di puncak Menara Eiffel. Dia berpura-pura akan menggunakan nama belakang duda tampan itu, meskipun dia belum pernah menggunakan nama belakang Syauki.

Saat undangan pernikahan tiba, Syauki berpura-pura berada di sebuah bar tak bernama. Dia berpura-pura lupa tentang pernikahan Dessy. Dia berpura-pura minum terlalu banyak dan menabrakkan mobil sport barunya ke pohon. Dia berpura-pura berhenti mengalami masalah minum setelah itu.

Beberapa bulan kemudian, Syauki memutuskan bahwa leluconnya sudah berakhir dan menelepon Dessy. Menurutku kita mungkin sudah bertindak terlalu jauh, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun