Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemenang Mendapatkan Apa yang Memang Haknya

9 Januari 2024   23:15 Diperbarui: 9 Januari 2024   23:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: pexels.com

Marini membelokkan pikap Chevrolet bobroknya dari jalan utama ke jalur tanah. Melewati deretan sawah, dia melaju menuju tanah tandus di depannya. Berbeda sekarang, tapi masih akrab.

Dua kilometer jauhnya, suara traktor terdengar melintasi persawahan. Tidak ada lagi yang bisa dilihat kecuali kepulan debu kering yang mengikuti pikap.

Rumah itu akhirnya terlihat. Jaraknya selalu mengelabui pendatang baru, tapi Marini tahu perjalanannya akan memakan waktu sepuluh menit lagi.

Tinah telah melihat truk itu. Dia tidak mengenalinya tapi sudah mengira itu pasti Marini. Dia muncul di teras dengan dua gelas sirup saat Marini sampai di halaman.

"Itu pertanda baik," kata Marini. "Traktor di utara. Siapa yang mengerjakan sawahmu?"


"Sekarang punya Marwoto. Aku jual padanya enam bulan lalu."

"Ya, dia sudah mengincarnya cukup lama."

"Ya, Marwoto pada akhirnya selalu mendapatkan apa yang diinginkannya," Tinah meludahkan kata-kata beracun itu.

Marini tergoda kursi teras dan sirup, tapi tetap berdiri.

"Ini terakhir kalinya, Tinah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun